Pelana Kuda Pangeran Diponegoro merupakan salah satu benda unik peninggalan sejarah yang unik memiliki nilai historis, dan benda ini saya temukan di dalam acara pameran di ruang pamer Museum Nasional Indonesia.
Menelisik catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pelana kuda inilah yang menemani atau yang sering digunakan oleh Pangeran Diponegoro berperang melawan penjajah Belanda (1825-1830).
Konon menurut cerita sejarah, di atas pelana kuda yang sederhana inilah Pangeran Diponegoro sering menggunakannya. Bila kita perhatikan pelana kuda Pangeran Diponegoro ini terbuat dari kain dan kulit serta sanggurdi besi sederhana. Dan pelan kuda inilah saksi bisu sejarah semangat juang Pangean Diponegoro melawan penjajah Belanda sampai di segani dan ditakuti nama besar beliau oleh pihak penjajah Belanda pada jaman penjajahan.
Pelana Kuda Panegeran Diponegoro dahulunya pernah sempat melalang buana ke negeri Belanda. Konon, menurut cerita yang saya dapatkan dari catatan Museum Nasional pelana ini dibawa kompeni Belanda ke negerinya sebagai barang sitaan perang.
Berpindahnya pelana kuda Pangeran Diponegoro ke Indonesia di sebabkan dari sebuah kegiatan penelitian dari beberapa negara di dunia dalam memberantas perdaganagn benda-benda bersejarah, dan diplomasi kebudayaan yang di lakukan beberapa negara yang peduli dengan aksi penyelamatan aset kekayaan dunia yang dilindungi oleh PBB.
Lanjut........
Sebagai negara bekas koloni Belanda tentu banyak benda peninggalan budaya bangsa Indonesia yang terdapat di berbagai tempat atau pun museum di Belanda. Pada awalnya pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-19 mengeluarkan kebijakan bahwa semua benda budaya Indonesia baik berasal dari sebuah temuan, ekspedisi militer, hasilekskavasi, hadiah dan sebagainya harus dibagi dua pengelolaannya pada waktu itu Museum Nasional masih bernama (Bataviaasch Genoootschap) dengan museum-museum di Belanda. ( Baca : Wisata Sejarah dan Budaya di Museum Nasional Indonesia).
Singkat cerita pada tahun 1977 Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Belanda pada waktu itu Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri melakukan pendekatan dengan pihak pemerintah Belanda untuk memulangkan beberapa artefak yang ada di Belanda.
Dan pada tahun 1978 bertepatan dengan hari jadi Museum Pusat yang ke-200 dari pihak Belanda yang diwakili oleh Prof.Dr. F.H. Pott (direktur Rijksmuseum voor Volkenkande di Leiden) yang bertindak atas nama menteri Kebudayaan, Rekreasi dan Pekerjaan Masyarakat Belanda menyerahkan beberapa artefak dan benda-benda peninggalan budaya kepada pemerintah Indonesia yang di wakili oleh Drs. Amir Sutaarga, diekutr Museum Pusat atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia.
Pelana Kuda Pengeran Diponegoro merupakan salah satu artefak yang diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia pada tahun 1978 tersebut bersamaan dengan artefak lainnya seperti ; perhiasan Pui Cakranegara serta payung dari Lombok, dan artefak Kitab Negarakertagama. (Baca : Menelusuri Negarakertagama).
Pelana Kuda Pengeran Diponegoro yang dapat memancarkan semangat juang beliau sebagai salah seorang patriot salah seorang pahlawan nasional Indonesia, kita dapat menyaksikannya di dalam ruang area Museum Nasional Indomesia di Jakarta. Semoga bermanfaat.
Salam wisata
Sumber : Museum Nasional Indonesia.
PELANA KUDA PANGERAN DIPONEGORO
Posted by Indra Kusuma Sejati
Posted on 5/21/2014 02:04:00 PM
with 20 comments
Written by : Indra Kusuma Sejati - Describe about us
Website blog ini berisikan informasi tempat wisata yang indah, kaya dengan panorama keindahan alam, flora, fauna, kuliner seni, dan budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Dengan sarana akses reservasi hotel atau penginapan, sewa mobil, dan tiket pesawat secara online. Info dunia traveling. yang kami kutip dari berbagai pengalaman pribadi dan beberapa sumber.
Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::
Artikel Terkait:
20 komentar
Peninggalan sejarah seperti pelana kuda pangeran diponegoro ini bisa mengingatkan akan sejarah perjuangan pangeran diponegoro. Peninggalan ini juga bukti sejarah bahwa pangeran diponegoro memang benar-benar ada.
Benar Mas, dengan adanya bukti sejarah berupa pelana kuda ini, jadi cerita tentang tokoh pangeran Diponegoro bukanlah cerita negeri dongeng ya... :D
Salam wisata
kalau ada pelana berarti ada kerisnya pangeran Diponegoro juga ya mas :D
kok masih terawat dan tidak rusak ya, padahal kan sudah berumur ratusan tahun...
waah akhirnya pelana kudanya balik ke kitah :)
ntar pelana kuda peninggalan Ishmah ada juga kali yah ^_^
Kerisnya tidak ada di dalam pameran ini Mba, mungkin di simpan di tempat museum lain kali ya ? nanti kalau ada aku posting ya..... :D
Salam wisata
Pada waktu di negeri Belanda pelana kuda ini di simpan di dalam museum kang, dan tentunya di rawat serta di jaga dengan team akhli yang didukung dengan ilmu pengetahuan. bahkan sampai sekarang juga barang-barang yang terimpan di dalam museum tetap awet dan selalu di jaga :D
Salam wisata
Barang-barang peninggalan sejarah bila melalui penelitian dan di ketahui berasal dari mana, maka dia harus di kembalikan di tempat asalanya ko Mba, itu sih menurut aturan pelestarian benda cagar budaya internasional kali ya ? :D
Salam wisata
luar biasa ya pelana kuda nya diponegoro sampai sekarang masih awet dan terlihat bagus ;)
Untungnya masayrakat Indonesia masih dapat memiliki bukti sejarah ini yang tidak ternilai harganya ya Mba. :D
Salam wisata
poton pelana kudanya kurang jelas om,coba diambil dari sudut lain.....:)
keris pangeran diponegoronya kok gak di tampilkan?
wah bener-bener sejarah banget. Anak muda jaman sekarang perlu tahu sejarang bangsa Indonesia agar kebenaran sejarah tidak dibelokkan ya mas.
Maaf ngerusuh, bila berkenan saya minta komennya disini ya:
http://diaryharianbunda.blogspot.com/2014/05/mempersiapkan-dana-pensiun-bagi-ibu.html
Terima kasih
yang selalu saya inget masa perang Diponegoro :D
Benar Kang photonya kurang jelas, maklum waktu iitu terburu-buru. Terimakasih atas masukannya. :D
Untuk masalah kerisnya memang tidak ikut di pamerkan dalam acara itu, dan keberadaannya pun tidak ada di dekat pelana kuda Pangeran Diponegoro, mungkin di tempat lain kali ya ?
Salam wisata
Inodnesia memang memiliki nilai sejarah yang unik dan kaya, bahkan negara eropa pun ikut mengaguminya. Semoga saja para generasi muda dapat terpanggil hatinya utnuk dapat mlestarikan ini semua dengan karya mereka dengan caranya masing-masing. :D
Salam wisata
Masa perang Diponegoro itu biasanya identik dan mudah di ingat karena waktunya paling sering di sebut dan diingat dengan kita pada saat sekolah ya Mba. :D
Salam wisata
konon msh banyak ya barang2 sejarah indonesia ada di belanda..tp ada jg rasa syukurnya krn disana barang2 apalagi naskah2 kuni dirawat denga sgt baik sehingga awet sampe skrg ya pak meski udah ratusan thn
setuju sekali mas
pangeran Pangeran, tentu bangga jika pernah menggunakannya... bisa gk yaa ?, jadi pengen.. :D
dari pelana inilah perjuangan Pangeran Diponegoro atas bangsa ini berawal, taklah layak bagi saya yang taklah setitikpun berjuang untuk kemuliaan bangsa ini untuk mencoba pelana wasiat ini.
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed