Cerita yang melukiskan setiap goresan pahatan yang terdapat di setiap relif susunan sebuah Candi Prambanan yang dibuat berabad-abad silam, sangat jelas digambarkan di lakon pentas kesenian tradisional ini
Kisah perjalanan cinta Ramayana yang terkemas dalam satu momentum penyuguhan kesenian di atas panggung ini merupakan epos legendaris dari sebuah karya seseorang Walmiki yang ditulisnya dalam bahasa Sanskerta.
Dalam kesempatan ini, penulis hadir untuk meliput langsung sebuah cerita yang sangat melegenda di masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarkat Jawa.Walau penulis tidak begitu lancar dalam mengartikan bahasa Jawa, dengan didampingi salah seorang keluarga yang mengerti bahasa Jawa, maka penulis pun meminta agar dia menceritakan dalam setiap lakon dan kejadian yang kita lihat, agar mempermudah dan tidak mengganggu konsentrasi penonton yang lain, sebuah alat rekam pun ikut menjadi medianya.
Dari jalan cerita yang panjang dan sangat menegangkan dalam bentuk sajian pertunjukan ini, penulis mencoba untuk merangkum pertunjukan yang kami saksikan. Pertunjukan Sendratari Ramayana sendiri terbagi dalam empat lakon atau empat babak. yaitu penculikan Sinta, Misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau Rahwana, dan pertemuan kembali Rama - Sinta.
Sendratari Ramayana ini, seluruh ceritanya disuguhkan dalam bentuk rangkaian gerak tari yang dibawakan oleh para penari tradisonal yang sangat piawai dalam menyelaraskan antara gerakan dan iringan musik gamelan Jawa.
Nuansa romantis penuh dengan nilai tradisional Jawa mengajak kita untuk ikut larut dalam jalan cerita yang disuguhkan. Dengan mengamati setiap gerak penari disertai hentakan musik gamelan Jawa, hal ini membuat detak kaki dan kepala penonton yang berada di sekeliling penulis pun ikut bergoyang.
Tanpa dialog yang terucap, yang ada hanya sebuah penuturan dari sinden yang menggambarkan jalan cerita melalui lagu dalam bahasa Jawa yang dilantunkan dengan suara yang khas.
Dalam kisah ini menceritakan kisah Sang Rama yang memerintahkan di Kerajaan Kosala sebelah utara Sungai Gangga, ibukota Ayodhya. Kisah yang diawali dengan Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu Kosalya, Kekayi, dan Sunitra.
Dari Dewi Kosalya lahir Rama. Dan dari Dewai Kekayi, lahir Bharata, serta dari Dewi Sumitra, lahir putera kembar bernama Lakshmana dan Satrugna. keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir dalam bermain senjata.
Saat beranjak dewasa, Rama megikuti sayembara yang diadakan oleh Prabu Janaka, dan dia berhasil memenangkan pertandingan tersebut. Dari hasil kemenangnya tersebut, dia berhak meminang Dewi Sinta, yaitu putri Prabu Janaka
Sedangkan Prabu Dasarata yang sudah tua ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan takhta kepada Bharata, edangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun dan memilih menetap di dalam hutan.
Dalam masa pengasingannya di hutan. Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk Surpanaka. Dan dalam perkelahian mereka berdua, hidung Surpanaka terluka oleh pedang Lakshmana.
Surpanaka pun mengadukan kejadian ini kepada Rahwana, bahwa dirinya telah dianiaya oleh Lakshmana. Hal ini membuat Rahwana marah dan berniat untuk melakukan balas dendam. Dengan tipu muslihat, Rahwana menculik Dewi Sinta, istri Rama.
Setelah mengetahui istrinya diculik, Rama mencari Rahwana menuju Kerajaan Alengka. Dalam perjalanannya, Rama bertemu dengan Sugriwa, yaitu Sang Raja Kiskindha. Atas bantuan Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakanya, Subali.
Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Rama untuk mengempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka dapat menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.
Rawana yang mengetahui kerajaan diserbu, lalu mengutus para sekutunya, termasuk putranya-Indrajit untuk mengempur Rama. Ia gugur ditangan Lakshmana. Setelahsekutu dan para patihnya guur satu per satu, Rahwana pun maju dimedan perang, dan pertarungan berlangsung sangat seru. Dengan senjata Brahmastra yang sakti, Rahwana gugur dalam medan pertempuran ini, dan dia gugur sebagai kesatria.
Hal ini merupakan penggalan kesimpulan cerita dari seni pertunjukan Sendratari Ramayana yang penulis saksikan dan sempat penulis catat dari hasil diskusi dengan rekan penulis yang mengartikan lakon dalam penayangan di arena pertunjukan ini.
Tentunya bila hanya mengetahui dari sebuah cerita, penayangan Sendratari Ramayana ini dari isi artikel dan video di sini. Tidak seindah dan sefantastis dalam penayangan langsung di arena. Dengan panggung terbuka dan latar belakang pemandangan Candi Prambanan yang didukung dengan permainan pencahayaan dan sound yang profesional.
Dengan mencintai seni tradisional Indonesia, kita akan banyak mengetahui kebesaran akan suatu nilai budi pekerti yang disampaikan dalam arti yang sesungguhnya. Dan mencitai budaya merupakan dari mencintai tanah air
Dan bagi rekan-rekan yang ingin menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional Sendratari Ramayana, penulis menyarankan agar rekan-rekan dapat menghubungi pusat informasinya yang tertera di bawah ini.
Reservasi Tiket dan Informasi :
Prambanan Theatre.
Jalan Raya Yogya -Solo Km 16.
Prambanan, Yogyakarta, 55571.
Indonesia.
Informasi :
27 komentar
kunjungan pagi om...
salah sejahtera
kalau ada waktu mampir kapan2 ke gubhug saya om http://informasibloger.blogspot.com...
Semoga penulis kita ini bisa melanjutkan ke tempat2 wisata lain yg ada di seluruh tanah air,...dan mengemasnya menjadi suatu yg berguna bagi penerus bangsa ini,...lama kelamaan akan menjadi langka dan punah jika tidak ada yg mau memulai melestarikan dan membudayakan kesenian tradisional kita,...terima kasih untuk videonya,...salam
Amiiiiin,,,,,,, semoga doa sahabat didengar Slama kenal kembali.
Sukses selalu
Salam wisata
Salam kembali, terimaksih atas kunjungannya.
Sukses selalu
Salam wisata
saya pernah melihat secara langsung sendratari ini di prambanan pak
ini salah satu warisan budaya yang masih terjaga dan ada penggemarnya, karena pihak pelaksana selal melakukan kampanye budaya mutar keliling dunia
Semoga menjadi momen yang indah dalam mengenal kesenian budaya Indonesia.
Salam wisata
Benar Pak, dan kita sebagai masyarkat indonesia harus terus ikut menjaga dan melestarikan dalam hal pengenalan budaya tradisional Indonesia.
Salam wisata
Saya sekali 2 hari di Yogya kemarin gak sempet mengunjungi prambanan. Padahal punya cita-cita keliling tempat wisata di daerah ini termasuk menyaksikan Sendratari Ramayana dan berkunjung ke Ratu Boko untuk hunting foto.
Semoga kelak ada kesempatan.
Terima kasih ulasannya yang sangat menarik ini Mas.
Salam
Yogya banyak menyimpan keindahan seni budaya tradisional yang dapat kita abadikan dalam sebuah bingkai gambar photo, dengan menggali apa yang tersirat dalam bahasa yang akan disampaikannya, hal ini akan memperkenalkan kepada dunia internasional untuk Indonesia.
Sukses selalu
Salam wisata
dekat rumahku itu
aku ga ngerti wayang :D
Semoga budaya Indonesia akan selalu ada dari generasi ke generasi apalagi sendratari ini
Kalau tahu aku mampir ke sana. He,,,x9
Salam wisata
Sama mas aku awalnya tidak mengerti tentang wayang. Namun, setelah melihat beberapa kali kesenian tradisional dan melihat sisi keunikannya, malah membuat diri ini semakin senang. Walau juga tetap tidak mengerti secara keseluruhannya.
Salam wisata
Semoga selalu ada penerus generasi yang mencintai budaya yang bernilai budibekerti yang agung ini.
Salam wisata
Terimakasih, info yang sangat berguna.
ulasan yang sangat menark dan membuat saya mengangguk. sayangnya, kita tak banyak yang cinta dengan budayanya sendiri. lebih gandrung dg budaya pop kini dari luar. Keagungan Prambanan sebagai sejarah peninggalan Hindu sudah seharusnya di bangkitkan. sebagai akar budaya nusantara di tengah riuh euforia budaya luar yang menjajah ! ayo bangkit bung!!!!
aku malah belum pernah nonton,pak...
boro boro yang di prambanan
di purawisata yang deket juga nyamperinnya kalo pentas dangdut doang... :D
Sudah seharusnya masyarakat dapat memilah dalam mambuat konsep perjalanan wisata bersama keluarga dan kelompokya untuk melihat dari segi keunikan budaya dan sejarah yang banyak bertaburan di negeri Indonesia.
Salam wisata
Dangdut juga merupakan seni tradisional Indonesia loh Kang.
Salam wisata
bukan gitu...
soalnya kalo ada dangdut, biduannya sms mulu nyuruh datang
*minta saweran...
sama-sama Kang.
Salam wisata
Ha,,,,ha,,,,,ha,,,,, berarti ketahuan sawerannya besar tuh Kang. Makanya selalu diingat terus sama para biduannya.
Salam wisata
Ini juga ada direliefnya ya mas didinding Prambanan, aku mau tanya bedanya candi Prambanan atau roro jongrang apa ya
Prambanan itu nama candinya bang, Dan Roro Jonggrang itu nama tokoh yang menjadi cerita Legenda masyarakat setempat. Bisa di baca pada artiekl penelusuran saya pada saat di Candi Prambanan ini linknya.
http://ejawantahtour.blogspot.com/2012/09/candi-prambanan-atmosfer-putri-ramping.html
Salam Wisata.
kangen saya sama solo jogja.
lama nggak pulang
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed