"Kuambil buluh sebatang, kupotong sama panjang. Kuraut dan kutimbang dengan benang. Kujadikan layang-layang"
Lagu tersebut sangat familiar ditelinga penulis, dan mungkin kebanyakan orang hingga saat ini. Dengan meilhat perkembangan pembangunan Kota Jakarta, sekarang ini makin sulit kita mendapatkan lokasi untuk bermain layang-layang seperti pada saat tahun 1980-an.
Di Malaysia, menerbangkan layang-layang di atas rumah pada malam hari dipercaya dapat menjauhkan roh jahat. Di Korea, nama bayi yang baru lahir dituliskan pada layang-layang, lalu diterbangkan dan dibiarkan terlepas sendiri. Sementara di Jepang, menerbangkan layang-layang menjadi suatu kegiatan sosial bagi masyarakatnya. Itulah sekelumit pengetahuan yang penulis dapatkan tentang layang-layang yang menjadi sebuah tradisi masyarakat di beberapa negara Asia pada saat berkunjung di objek wisata Museum Layang-layang.
Dari pengamatan penulis di lokasi, Museum layang -layang memiliki koleksi ratusan layang -layang yang berasal dari seluruh pelosok Nusantara dan mancanegara, dengan bentuk dan ukurannya yang sangat bervariatif Ada yang berbentuk naga, kereta kuda, boneka dan lain-lain.
Hal yang menarik dan menjadi salah satu pengetahuan penulis yang baru, di lokasi Museum Layang-layang ini penulis menemukan layang -layang yang bukan hanya terbuat dari kertas, tetapi juga ada layang-layang yang terbuat dari pelepah pisang yang dikeringkan.
Museum Layang-layang sendiri yang didirikan pada tanggal 21 Maret 2003, oleh Ibu Endang W. Puspo salah seorang akar kecantikan yang menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985. Beliau bertujuan mendirikan Museum Layang-layang ini sebagai informasi dan inspirasi edukatif kepada masyarakat Indonesia dengan menambah wawasan sebagai sumber pengetahuan bagi penggemar layang-layang.
Sebagai pencetus ide gagasan dan pemilik lokasi Museum Layang-layang Ibu Endang W.Puspo banyak menyumbangkan kolekasi layang-layang yang sebgian besar merupakan hasil karyanya dan pertukaran atau pun pemberian dari sahabat-sahabat beliau sesama pecinta layang-layang baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Sungguh ide dan gagasan yang sangat cemerlang dalam mengangkat sebuah citra seni dan sejarah dari permainan layang-layang ini.
Menyusuri dalam setiap ruang dan menikmati setiap kajian yang disampaikan oleh para pemandu wisata yang berada dilokasi Museum Layang-layang ini penulis mendapatkan informasi yang baru. Dari kegiatan yang diwali dengan menonton film yang menampilkan sejrh layang-layang berbagai jenisnya, bagaimana menerbangkan layang-layang yang benar, serta bagaimana kita dapat mengendalikan layang-layang dalam mebuat suatu gerakan manuver yang benar mirip dengan manuver pesawat. Sangat seru dan informatif sekali.
Moment edukatif yang terlihat dari pandangan penulis, dimana kita di Museum Layang-layang kita diajarkan untuk membuat layang-layang dan melukis layang sendiri dengan bimbingan para petugas yang ada di lokasi ini, yang mana semua hasil karya kita dapat dibawa pulang kerumah sebgai tanda kenang-kenagan hasil karya buatan kita sendiri.
Ada banyak hal yang bisa kita dapatkan di Museum Layang-layang ini. Informasi yang penulis juga dapatkan di lokasi, Museum Layang-layang banyak peminatnya dari kalangan wisatawan asing khususnya bagi para pecinta seni permainan layang-layang. Walau lokasi Museum Layang-layang ini berada di daerah pinggir Kota Jakarta, namun peminat para wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke lokasi ini tidak membuat mereka merasa jenuh untuk menikmati sajian inormasi yang edukatif diloaksi Museum ini.
Semoga informasi dan pengalaman penulis pada saat dilokasi Museum Layang-layang ini dapat memberikan gambaran apa yang akan kita dapatkan pada saat kita berkunjung di objek wisata Museum Layang-layang ini.
Salam wisata,
20 komentar
Wah perlu dikunjungi nich kalau ke Jakarta untuk mengenang masa lalu. Dulu suka main layang2 di sawah atau di sungai Brantas.
Terima kasih mas infonya
Salam hangat dari Surabaya
Iya Pak Dhe, tempat ini paling enak untuk mengenang masa kita remaja yang gemar main layang, apalagi kalau kita bawa cucu-cucu di sana untuk melihat model layangan yang unik-unik. Pasti seru dan mengesankan di hati mereka.
Sukses selalu
Salam wisata
Vania dulu pernah ke sana Om.. belum puas rasanya.. ingin kesana lagi... bikin layang2 lagi.. ^_^
sangat menarik untuk di kunjungi Kang meski saya sudah sangat lama nggak ke Jakarta. apalagi layang-layang akan selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Di tempat saya, kalo sudah musim kemarau dan angin, layang layang sangat banyak dan nggak pernah diturunkan dan biasanya diberi bunyi-bunyian serta lampu yang digerakkan dinamo kinci.
Ya, ya, ya,,,,, pasti seru ya d sana. Bisa main layang -layang dan melukis tentunya.
Salam wisata
wah..... layang-layang yang model seperti itu yang asyik Pak ise. Seru ya...... he,,,,,x9 bisa menimbulkan suara.
Sukses selalu
Slam wisata
mantep, layang layang saja punya museum
seharusnya museumnya didesain melayang-layang juga ya...?
Bingung Kang kalau museumnya juga melayang-layang di angkasa. nanti pengunjungnya pada naik pakai tali semua. He,,,x9
Ssalam wisata
namuan sekarang ini sudah jarang ya publikasi seperti ini, sudah kalah saingan dengan museum yang lain yang terawat dan memang koleksinya bagus2. Salam kenal ya :D
Pengen berkunjung ke museum ini, hebat dan menarik kayaknya. Terima kasih share infonya. Salam.
museum adalah tempat wisata yang paling edukatif, sangat disayangkan memang, sepertinya wisata seperti ini tidak menjadi pilihan yang idola buat anak2 sekolah sekarang ini.
Salam kenal kembali Sob,
Salam wisata
Asik yah ada musium layang-layang di ibukota ...
satu info yang berharga nih Bang
Terimakasih atas kunjungan dan komennya Kang
Salam wisata
Semoga pola konsep edukatif untuk pariwisata sudah mulai digalakan kembali dikalangan pelajar dan mahasiswa ya Sob.
Salam wisata
Ya Bang, tapi sekarang agak susah main layang-layang di Jakarta, sduah banyak bangunan. He,,,x9
Salam wisata
kalau ada anak laki-laki yang nggak suka layangan mungkin aneh ya mas tapi aku sama sekali nggak suka, sukanya kejar kalau ada yang putus waktu teman pada adu layangan
He,,,,,,x9 malah ada yang hanya suka ngudak terus dirobek-robek layangannya. Biar gak kebagian semua.
Salam wisata
saya inget, ini museum letaknya di gang Haji Ipin. Itu gang yang saya lewati pas berangkat ke SMU dulu. Dari mulai rumah biasa sampai akhirnya jadi museum saya ingat. ya ya ya...
Betul itu Kang, Terimakasih sudah menambahkan petunjuk jalannya.
Salam wisata
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed