Lagu tradisional Ilir-ilir ini cukup di kenal di kalangan masyarakat Jawa Tengah. Lagu ini biasanya di nyanyikan oleh para anak-anak kecil dan pra remaja masyarakat Jawa yang sedang bermain bersama pada saat bulan purnama tiba.
Lagu tradisional Ilir-ilir ini sekarang sudah di ajarkan kepada para anak-anak sekolah dasar di wilayah Jawa, Namun, sayangnya mereka hanya di perkenalkan dalam bentuk lirik dan nyanyian lagu tradisional ini yang di bawakan oleh para guru mereka, tanpa mengerti arti bahasa dan makna dari penyampaian lagu tradisional tersebut.
Sedangkan dari pengalaman pribadi saya pada saat mengunjungi beberapa tempat wisata di kawasan daerah Jawa, lagu tradisional Ilir-ilir ini bagi kaum anak-anak muda hanya di jadikan sebuah tembang atau lagu kenangan pada saat mereka masih kecil dan pra remaja dalam bermain bersama teman-teman mereka.
Lanjut.......
Melihat perjalanan sejarah lagu tradisional Ilir-ilir ang dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan atau menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Sunan Kalijaga menjadikan lagu ini sebagai sarana komunikasi syiar agama kepada masyarakat Jawa dalam memperbaiki kulitas moral hidup. Hal ini digunakan oleh Sunan Kalijaga, karena beliau tidak mau menimbulkan konflik terhadap raja dan nara praja pada waktu itu.
Melalui adat istiadat dan budaya yang di sampaikan melalui lagu lagu tradisional Ilir-ilir inilah Sunan Kalijaga setahap demi setahap dapat memperbaiki keimanan yang di ajarkan oleh agama Islam kepada masyrakat tanpa dikonfrontasi dengan cara-cara beragma yang biasa dilakukan oleh orang Jawa.
Hal ini di lakukan oleh Sunan Kalijaga karena sebelum Islam datang ke tanah Jawa, beberapa agama telah datang lebih dahulu di tanah Jawa, bahkan di seluruh Nusantara. Konon, pada masa di penghujung abad ke-15 keadaan amat suram, dan kondisi penderitaan rakyat yang sangat memprihatinkan dikarenakan kondisi para penguasa Negara Majapahit pada wkatu itu berebut kekuasaan.
Di mana dalam catatan sejarah runtuhnya Kerajaan Majapahit menimbulkan sebuah prilaku kehidupan kekerasan di mana-mana, dari perampokan, pembegalan kepada kaum lemah, sampai korupsi para pejabat merajalela di mana-mana, sehingga agama-agama yng pernah tumbuh subur di masa Majapahit kehilangan pamornya, dan pudar tanpa cahaya, sehingga membuat runtuhnya moral kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
Lanjut.........
Itulah seklumit catatan sejarah yang meggambarkan keadaan pada masa tersebut sehingga tradisi dan budaya ikut dapat berberan aktif dalam hal memberikan sebuah solusi cara damai, dan nyaman untuk menyampaikan sebuah pesan yang memiliki pembeljaran ilmu pengetahuan moral sebagai bekal hidup yang positif mengembalikan keimanan manusia kepada Tuhan nya. Di bawah kita bisa melhat lirik lagu tradisonal Ilir-ilir dari Jawa yang cukup di kenal di kalangan masyarakat.
Lirik Lagu Ilir-Ilir.
Lir ilir, lir ilir tandure wus sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon, cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu peneknakanggo mbasuh dodotira
Dot iro dot ira kumintir bedah ing pinggir
Dandanono rumatono kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Lanjut......
Menurut informasi yang saya dapatkan dan kita dapat perhatikan dari makna dan prinsip setiap bait di dalam lirik lagu tradisional Ilir-ilir tersebut di atas, pada prinsipnya lagu tersebut mengajak atau memberitahukan bahwa kita sebagai manusia dapat memanfaatkan kesempatan yang baik yang dianugerhakan Tuhan dalam hidup ini untuk menggunakan kesempatan yang baik sebelum datang kesempitan. Memanfaatkan masa muda dengan baik sebelum datang masa tua. Memanfaatkan kesehatan seoptimal mungkin sebelum datangnya sakit dan menjadikan hidup ini lebih berproduktif sebelum datangnya kematian. Singkat cerita, jangan sia-siakan hidup ini dengan pekerjaan yang sia-sia.
Mengenal lagu tradisional Ilir-ilir dengan lirik yang di nyanyikan akan membuat kita larut akan sebuah pesan yang tersirat di dalamnya. Di bawah ini teman-teman dan para pecinta Ejawantah Wisata dapat melihat cuplikan sebuah lagu tradisional Ilir-Ilir yang di bawakan oleh artis Ibu kota Jakarta dalam acara gelar pentas budaya Indonesia di Jakarta melalui video yang saya buat, pada saat mengunjungi undangan acara Sejuta Data Budaya. (Lihat Video : Ilir-Ilir)
Mengenal Lagu Tradisional Ilir-Ilir bukan hanya sekedar mendengarkan sebuah lagu yang enak dan nikmat. Namun, apa yang disampaikan dari sebuah nilai tradisi dan budaya kesenian lagu tradisional Ilir-ilir ini dapat dikaji lebih jauh maknanya, maka kita akan menendapatkan ilmu pengetahuan yang tersirat di dalamnya dari sebuah makna dan arti yang terkadung di dalam sebuah pesan tradisi dan budaya ini. Semoga bermanfaat.
Salam wisata,
Sumber :
Perpustatakaan Nasional Indonesia.
Pusat Data Kesenian Tradisonal Indonesia.
29 komentar
lagu-lagu daerah seperti ini harusnya lebih dikenalkan lagi disekolah ya pak
Benar mba Lydia, dan yang lebih penting para pengajarnya juga harus bisa menggali, agar dapat memberikan pesan yang terdapat dalam sebuah nilai tradisi dan budaya yang di sampaikannya.
Salam
ternyata terdapat makna filosofi yang dalam di balik lagu anak-anak ini
anak2 harus selalu diajarkan lagu2 daerah karna klo tdk lambat laun lagu2 tersebut menghilang tanpa dikenali oleh anak bangsa
Dari masing-masing kesenian tradisional daerah Indonesia, tentu memiliki makna filosofi yang terdapat di dalamnya ya Mas. emoga bermanfaat untuk kita semua.
Salam wisata
Lagu-lagu daerah yang merupakan kesnian tradisional bangsa Indonesia juga merupakan salah satu aset bangsa sebagai jati diri bangsa Indonesia, yang di dalamnya banyak mengandung ilmu pengetahuan juga ya Sob. :D
Salam wisata
para walisanga ternyata banyak yg jadi seniman ya mas, para beliau juga berprofesi sebagai pencipta lagu serta juga jadi penyanyi :D
makasih sharingnya :)
Bila di lihat dari perjalanan sejarah para wali sanga memang banyak yang mnejadi pelaku seni, karena pada masa lalu beliau-beliau melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui tradisi seni dan budaya untuk bersinergi dengan masayrakat dalam hal penyampaian pengajarannya. Dan hal ini tidak bisa di pisahkan. :D
Salam wisata
Lagu ini saya kenal dari Ibu saya mas Indra ... waktu saya dininabobo waktu kecil ... :)
Ralat saja mas ... setahu saya lirik yang ini tandure wong sumilir salah mas .. seharusnya ... tandure wus sumilir ... wus artinya uwis=sudah.
Lanjut ...
setelah mbasuh dodot iro, sepertinya begini mas ...
"Dot iro dot iro ... dst ....
Sepertinya begitu mas.... mohon maaf kalau saya salah ... itu kekhilafan saya ...
Salam ... :)
Lir ilir lagu yg sarat esan rohani, saya sangat suka menyimak liriknya.
Bahkan klo disini sudah umum diperdengarkan dlm acara2 rohani
Terimakasih Kang sudh di benarkan, maaf mungkin saya yang terlalu lama di Jakarta. Dengan koreksi ini bisa menambah wawasan untuk kita semua tentang tulisan lirik lagu ini. Kita saja masih banyak yang salah apalgi kalau tidak di jaga dan di lestarikan ya Kang ? :D
Salam wisata
Benar kang, dan lagu tradisional Ilir-ilir sangat leat sekali di hati masayrakat Jawa, bahakn kita harus dapat melestarikan dan memperkenalkan terus tradisi dan budaya kesenian tradisional kepada para generasi muda agar tidak mudah hilang.
Salam wisata
saya hafal sejak kelas dua sd, namun mengerti artinya pada saat saya dewasa. ternyata maknanya dalam banget
tapi sayangnya lagu2 tradisional seperti ini sangat sulit didapat dalam bentuk kepingan DVD dan kalau ada kuwalitasnya paling yang bajakan seminggu dipakai seterusnya rusak, diradio2 sepertinya sudah jarang memutar lagu tradisional anak seperti ini yang ada malah lagu lagu terpopuler dan terbaru....
banyak cerita tentang lagu lir ilir yia bos, yang saya tahu sih, sesusah apapun kita harus tetap menjaga nama Islam, tapi ga tau juga lah, hehehe...
Dulu sempat mempelajari makna dari lagu ini tapi lupa penjabarannya. Lagu yang tampak sederhana ,sebenarnya membawa pesan yang luar biasa. lagu yang mengajarkan supaya ber sungguh-sungguh selama masih sehat dan hidup.
sudahh lama sekali saya tidak mendengarkan lagu yang dikarang olehhh salah satu wali sanga kalo kagak salah siii hehe :)
ingat lagu ini jadi ingat dulu waktu pernikahan la kok lagu ini (versinya cak Nun) yang diputar
saya cuma tau judulnya aja Kang, kalau di suruh nyanyiin saya gk bisa hehehehe....
wah saya suka banget nih lagu ilir ilir, memang bagus lirik nya ya mas ;)
sekarang sudah banyak yang modifikasi iringan musik nya, jadi lebih enak di dengar
Benar mas Agus, di sini makna dan pesan di dalam lagunya sangat dalam sekali, penuh dengan pesan postif bila di kaji dengan ilmu pengetahuan.
Salam wisata
Semoga akan lebih banyak lagu-lagu tradisonal yang terlahir dalam inovasi baru ya Mba, akan lebih di kenal dan terpelihara.
Salam wisata
Benar Mas, dan ternyata dengan tradisi dan budaya semua bisa berjalan selaras seiring dan sejalan asal di pergunakan dengan tepat ya.... :D
Salam wisata
Benar mas, saya pun setiap mendegarkan lagu ini jadi ingat pesan orang tua yang di sampaikan dalam menjelaskan lagu ini, sebagai belak hidup.
Salam wisata
Semoga bermanfaat ya Mba.
Salam wisata
Mungkin tepanya lagu ini yang di nyanyikan ya Kang, Itulah yang saya dapat dalam acara tersebut kang :D
Salam wisata
lagu ilir-ilir ini akrab ditelingaku saat masih SMP......
semoga saja lagunya tetap abadi tidak tergerus oleh budaya modern....
btw-selamat ya mas...atas perolehan juara pertama pada lomba blog TMII...
keep happy blogging always..salam dari Makassar :-)
lagu jaman kecil dulu, pak
suka dinyanyiin kalo pas terang bulan
*kebiasaan yang sudah lama punah nih...
meskipun lagu ini sudah agak jadul, tapi lagunya masih enak di dengar ya mas, karena lirik nya oke banget ;)
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed