TRAVELING KE TAMAN DUA BELAS SHIO DI TMII

Traveling Ke Taman Dua Belas Shio Di TMII,- Tempat yang asri dengan segala bentuk ornamen prasasti yang menggambarkan semua jenis shio yang menjadi kepercayaan dari masyarakat Cina yang dapat kita temukan di daerah lokasi Taman Budaya Tionghoa di kawasan area TMII, Jakarta Timur.

Jalan-jalan di dalam area TMII, saya menemukan sebuah taman lengkap dengan cerita budaya dari masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia. Di tempat ini kita dapat mengetahui bentuk dari masing-masing shio yang digambarkan oleh masyarakat Tionghoa yang menjadi sebuah tradisi kehidupan mereka.

Informasi yang saya dapatkan di lokasi, shio merupakan simbol binatang dari masyarakat Cina yang menggambarkan tentang perputaran siklus 12 bulan kalender di setiap tahun. Dalam kalender Cina, awal tahun di mulai dari akhir bulan Januari dan juga awal bulan Febuari, Dan bagi masyarakat Cina, sitem penanggalannya tersebut masih sering digunakan untuk menyambut acara besar, seperti memperingati "Tahun Baru Cina" atau yang dikenal dengan sebutan Imlek.

Lanjut..........
Informasi yang tidak kalah menarik yang saya dapatkan pada saat berkunjung di taman Dua Belas Shio ini adalah tentang sebuah cerita legenda ke dua belas shio tersebut. Menurut cerita legenda masyarakat Cina kuno, ke dua belas shio yang dikumpulkan dalam satu hari untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin dalam perjalanan siklus selama satu tahun yang di adakan oleh Sang Pencipta Alam.

Dalam kontes tersebut Sang Khalik menyatakan, "Bagi siapa pun yang berhasil menyeberangi sungai akan mendapatkan kesempatan pertama untuk memimpin, dan sisanya akan mengikuti dibelakangnya sesuai urutan kehadiran mereka,

Dalam pelaksanaan kontes ini, kucing memberitahukan berita aik ini kepada sahabat baiknya yaitu tikus, dan mereka setuju dan sepakat untuk pergi bersama keesokan harinya. Namun, pada saat kontes dimulai Tikus tidak membangunkan si Kucing yang sedang tidur lelap. Dan akhirnya si Kucing pun tidak mengikuti kontes ini, karena tertidur lelap sepanjang hari.

Dengan kecerdikannya, si Tikus menaiki punggung si Kerbau pada saat perlombaan berlangsung. Dengan postur tubuh yang kuat si Kerbau pun mampu  melintas sungai dengan susah payahnya, dan setalah akan sampai di seberang sungai, maka si Tikus yang berada di pundak si Kerbau pun meloncat ke tepi darat dan sampai lebih dahulu dari pada si Kerbau. Dan si Tikus pun menjadi pemenang dalam lomba kontes tersebut. Serta binatang yang terakhir sampai dan menyeberangi sungai adalah si Babi yang pemalas.

Dari cerita legenda inilah, maka si Tikus menjadi tahun awal dari Shio di tahun penanggalan Cina, dan di akhiri oleh shio Babi. Dan dari cerita legenda shio inilah permusuhan anatara binatang Tikus dan Kucing berawal, sehingga samapai dengan hari ini kedua binatang tersebut masih sulit untuk hidup dengan akur.

Mengunjungi sebuah obyek wisata di kawasan Taman Dua Belas Shio di TMII ini, kita akan dapat banyak mendapatkan informasi positif untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Di mana kita dapat mengetahui sebuah perbedaan dari suku bangsa dan ras yang berbaur di masyarakat Indonesia dapat hidup berdampingan dan menghargai satu dengan lainnya, dan ini dapat kita lihat di tempat wisata budaya Taman Mini Indonesia Indah.

Di bawah ini saya sertakan video pada saat mengunjungi tempat wisata Taman Dua Belas Shio di TMII, semoga dengan penyajian ini dapat menggambarkan sebuah tempat wisata yang bisa kita kunjungi di sana.

Dari cerita legenda tentang ke dua belas Shio, hinga sejarah perjalanan dan tradisi masyarakat Tionghoa di Indonesia, dapat kita temukan di lokasi ini. Dan teman-teman serta pembaca setia Ejawantah Wisata dapat melakukan Traveling Ke Taman Dua Belas Shio Di TMII.[]





Salam wisata,