Bromo Tengger merupakan sebuah nama yang tidak asing bagi para pencinta dunia traveller sebagai petualang di daerah terbuka. Taman Nasional Semeru Bromo Tengger merupakan area yang mencakup luas 800 kilometer persegi di pusat Jawa Timur. Bagi kita yang akan mengadakan perjalanan wisata edukasi budaya dengan melihat dan menyaksikan keindahan alam di Bromo Tengger, maka kita dapat mengunjungi Taman Nasional Semeru Bromo Tengger.
Pada masa Mataram kuna yang menjadi pusat centralnya berada di Jawa Tengah. Dan kerajaan merupakan suatu kekuasaan pusat yang sangat mengikat secara longgar sejumlah desa yang ada pada saat itu, dimana hal ini dinamakan wanna, dalam suatu kesatuan hal ini terjadi seperti federasi. Dan pada masa abad ke-8 hingga ke-10 pada satu waktu, mungkin sekali terdapat lebih dari satu kerajaan yang berdiri di Jawa.
Informasi selanjutnya.......
Koordinasi yang lebih ketat atas berbagai wilayah kerajaan, baru terjadi di masa Kediri pada abab XII-XIII Massehi. Di mana pada saat itu desa-desa yang berada di daerah Jawa Timur mendapat sebutan thani, digabung menjadi suatu kesatuan yang disebut wisaya, dengan satu diananya berfungsi sebagai "ibu desa", yang disebut dallem thani.
Dari sebuah keterangan yang di dapat........
Di dalam kerajaan Kadiri terdapat sejumlah wisaya. Di mana pusat kerajaan, disebut rajya atau nagara, dan dikembangkan sebagai pusat kerajaan yang sekaligus menjadi pusat pertumbuhan kebudayaan, dan juga menjadi pusat kecanggihan hidup. Jadi....., apa yang menjadi perkembangan di suatu pusat itu, pada gilirannya dapat ditiru di dalem thani dan desa.
Walau demikian lanjut informasi yang penulis dapatkan........
Sebuah prasati dari zaman ini menunjukkan kenyataan bahwa; suatu dalem thani dapat tetap mengikuti sukha-duhkha atau yang disebut dengan aturannya sendiri. Di mana dapat dilihat bahwa "daerah" memiliki kemandirian hukumnya sendiri. Situasi inilah yang kiranya hendak dikoreksi pada zaman Mataram baru dengan ucapan "desa mawa cara, negara mawa tata" yang memiliki arti "meskipun memang diakui bahwa masing-masing desa dapat mempunyai tata cara dalam hal-hal tertentu, namun ibukota kerajaan atau pun negara mempunyai aturan-aturan yang dalam hal tertentu harus diikuti oleh orang desa yang berurusan dengan pusat kerajaan"
Lanjut informasi yang penulis dapatkan.........
Sesudah zaman Kadiri, koordinasi kekuasaan dan kewilayaahan diperluas. Pembentukan imperium terjadi pada zaman Singhasari. Kediri menjadi salah satu bagian dari imperium baru pada saat itu. dan imperium ini lebih berkembang pula pada zaman Majapahit, ketika di samping wilayah yang dikoordinasi secara langsung dengan suatu sistem pemerintahan yang relatif ketat, terdapat pula wilayah nusantara, yaitu "daerah-daerah seberang laut" yang merupakan sahabat dari mereka. Meluasnya daerah pengaruh itu sebaliknya diikuti dengan keanekaragaman institusi di dalam kerajaan sendiri. Dan berbagai aliran keagamaan yang diakui keberadaannya.
Lanjut informasi yang penulis dapatkan.......
Pada zaman Majapahit terdapat tiga pejabat tinggi negara yang masing-masing mengurus agama yang diperdayakan, yaitu dharmmadhyaksa ring kasaiwan untuk agama Hindu-Siwa, dharmmadhyaksa ring kasogatan untuk agama Buddha, serta mantri her haji untuk mengurus "agama" karesyan. Dimana agama karesyan merupakan salah satu pokok bahasan utama dalam disertasi Supomo (1977) yang penulis dapatkan dari salah satu daftar pustaka bacaan. Dimana di dalam disertasi Supomo (1977) ia menyimpulkan bahwa di Jawa terdapat agama resi, yaitu agamawan yang mengasuh perguruan di daerah-daerah pegunungan, dan yang memuja kepada Yang Tertinggi yang dicitrakan sebagai "raja gunung", yang disebut sebagai Parwatarajadewa.
Lanjut.......
Dimana komuniti-komuniti keagamaan pun berkembang keanekaragamannya, dan masing-masing memiliki nama yang berbeda-beda. Satu hal yang perlu senantiasa kita sadari bahwa ada perbedaan antara peradaban kalangan keraton dan di luar keraton. Karena apa yang tercantum dalam prasati-prasati yang dikeluarkan atas nama raja pun tidak sepenuhnya harus mengacu kepada kaidah-kaidah keraton. Bila prasasti itu punya relevansi terpenting dengan komuniti pedesaan, maka apa yang tercantum di dalamnya pun sangat mungkin disesuaikan dengan konsep-konsep yang dipahami di dalam komuniti yang bersangkutan.
Penyebutan dewata-dewata dan roh-roh atau kekuatan-kekuatan penjaga alam yang sering disebutkan dalam sebuah prasasti-prasasti di bagian sapatha yang dikenal dengan sumpah atau pun sabda, dan banyak disebut dalam teks-teks para dukun atau yang disebut tokoh spiritual Tengger, dapat dilihat sebagai penggambaran suatu kepercayaan yang berada di luar keraton yang berkembang dalam institusi-institusi keagamaan di luar keraton.
Berkunjung di Bromo Tengger merupakan suatu perjalanan yang mengasyikkan. Di mana kita dapat membuktikan sekarang ini masyarakat Tengger bukanlah suatu "museum hidup" atau pun museum yang berjalan, melainkan masyarakat yang berkembang dengan adanya suatu sarana-sarana spiritual di Tengger.
Mereka tidak lagi terisolasi dalam perkembangan daerah sekitarnya, meskipun mungkin pada zaman dahulu pernah terjadi seperti itu, ketika pusat orentasinya adalah ibukota Majapahit, atau pusat kerajaan mana pun pada masa lalu, yang tiba-tiba menghilang.
Masyarakat Tengger sekarang mengenali kembali kesaan sumber dengan para sengguhu di Bali adalah suatu hal yang sangat wajar, dan mungkin dapat dikembangkan kedalam eksplorasi yang lebih meluas dan mendalam.
Sebuah perjalanan wisata yang mengesankan bisa kita dapatkan dari masyarakat Tengger berupa, kesederhanaan, kesungguhan, dan kebahagian hidup masyarakat serta rasa gotong royong merupakan suatu pemeilharaan ras Jawa lama yang bersifat baik hati, bersahabat, ramah kepada setiap tamu, tenang dan mulia merupakan suatu sifat yang langka dan unik serta tidak dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan di kota-kota besar dan dibelahan bumi mana pun kecuali Indonesia. Tengger merupakan suatu pembelajaran hidup bagi penulis yang tidak ternilai dengan sesuatu apapun.
Bagi para sahabat yang akan melakukan perjalan wisata di kawasan Bromo, di bawah ini penulis sertakan formulir pemesanan hotel atau penginapan yang akan memudahkan perjalanan wisata Anda bersama keluarga dan orang-orang yang anda sayangi. Formulir isian ini akan mengarahkan kepada para sahabat untuk melakukan pemesanan penginapan di daerah Bromo. Masukan tanggal pada kolom yang tersedia untuk waktu kunjungan Anda, maka Anda akan mendapatkan informasi dan ketersediaan kamar penginapan dengan pilihan harga relatif murah.
Menikmati suasana keindahan Panorama Bromo di atas pasir berbisik dan udara yang segar akan membantu meningkatkan keharmonisan dalam hubungan keluarga dan pertemanan di antara kita. Hal ini dapat kita rasakan pada saat kita membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam perjalanan wisata di kawasan Bromo, sambil menelusuri Cerita Sejarah Masyarakat Tengger di atas savana.
Semoga informasi dan fasilitas yang penulis berikan dapat membantu para sahabat dan pecinta Ejawantah Wisata dalam mendapatkan konsep perjalanan yang menyenangkan dengan konsep edukasi bagi keluarga dan sahabat.
Salam Wisata,
28 komentar
Seharusnya orang Indonesia bangga memiliki tempat wisata sehebat ini.
penuh dengan sejarah
Semoga saja masyarakat kita lebih banyak mencintai dunia pariwisata di Indoneisa yang unik dan penuh cerita sejarah dan budaya yang harus segera diangkat dan dijakan destinasi untuk pariwisata.
Sukses selalu.
Salam Wisata
skripsi saya juga di bromo loh mas, malah saya hidup 2 bulan disana berbaur dengan masyarakat sana
sungguh pengalaman yg mengasyikkan dan berharga mas
suku tengger peninggalan mataram lama tho..?
kirain sisa-sisa pelarian majapahit pasca berdirinya demak...
Ya.... ternyata bisa berbaur dengan maysrakat Tengger itu mengasyikan an akan banyak mendapat suatu pembelajaran.
Sukses selulu
He....x9 Sukses Kang !
sungguh sebuah ulasan yang sangat menarik nih mas, trims... jadi lebih banyak deh pengetahuan saya tentang khasanah budaya tanah air...
btw, jadi ingin main kesana deh, pasti seru banget ya mas?
dari dulu saya pingin travelling ke bromo...tapi belum kesamapaian juga... :)
pariwisata Indonesia emang bagus2 ya :)
tq udah di blogger.com ms bro..posting konten bgs bngt ms bro,. klik java tour traveling pasti bakal nemuin ane di sana..sukses selalu, keep on blogging :)
Silahkan Mba, disana kita dapat merasakan keramahan kehidupan masyarakat dengan budaya Tengger yang unik namun tidak tertutup dengan dunia luar.
Sukses selalu.
Suatu saat juga bisa Kang, Apalagi bila kita dapat menginap dan berbaur dengan masyarakat setempat. Lebih mengasyikan.
Sukses selalu
Iya Mba, dan masih banyak yang belum tergali dari apa yang dimiliki oleh pariwisata Indonesia. Semoga masyarakat kita bisa akan lebih mencintai dunia pariwisatanya dinegeri sendiri dari pada di negeri lain.
Sukses selalu
Baik mas bro......
Salam Wisata
Tahun 1984 pada waktu itu suasananya tentu masih berbeda dengan tahun 2000 an ya Pak. Tentunya lebih mengasyikan dengan pengalaman yang unik. He....x9
Sukses selalu.
skripsi saya mau menggangkat tentang suku tengger bromo mas,cuman masih binggung mas yg menarik lebih spesifik ngangkat tentang apanya ya?mungkin mas bisa memberi masukan.trims
Cobalah mengangkat dari sisi budaya masyarakat Tengger, karena masih banyak keunikkan tentang sautu tradisi budaya masyarakat Tengger.
Dari pengalaman saya, banyak sekali penulis dari luar negeri yang mengangkat sebuah kenikkan dari erita budaya masyarakat tengger ini. Itulah yang menarik untuk ditelusuri.
Sukses selalu
Salam Wisata
Nice post.
Tertarik dgn ungkapan "deso mowo coro, negoro mowo toto" (kami di jogja biasa melafalkan huruf jawa "a" menjadi "o" seperti menyebut kata "kepompong"). Ttg ungkapan tsb ternyata ada makna susulan yg baru saya pahami saat ini, yg sbelumnya sy artikan cm sebatas: setiap tempat punya aturan yg berbeda-beda, ternyata ada lanjutanya sperti artikel diatas.
Thanks pencerahanya hehh
Nice post.
Tertarik dgn ungkapan "deso mowo coro, negoro mowo toto" (kami di jogja biasa melafalkan huruf jawa "a" menjadi "o" seperti menyebut kata "kepompong"). Ttg ungkapan tsb ternyata ada makna susulan yg baru saya pahami saat ini, yg sbelumnya sy artikan cm sebatas: setiap tempat punya aturan yg berbeda-beda, ternyata ada lanjutanya sperti artikel diatas.
Thanks pencerahanya hehh
Sama-sama Sob dan sukses selalu.
Sangat menyenangkan memang berekreasi ke Bromo ini, ingin suatu hari kembali lagi kesini jika di berikan kesempatan (tiket murah hehe)
Salam kenal bro :D
Salam kenal kembali
Wah, sayang sekali saya gk sempat mampir k Bromo. awalnya destinasi utama saya mau ksana tu, eh mlah gk jadi. trlanjur k ijen n pantai baluran..
mudah2 kpan2 saya bisa smpai sana ya...
Slam Kenal mas Admin
mampir juga ke blog saya ya, masih baru sih..
http://bakelok.blogspot.com
gan ane mau nanya. uda 2 kali aku nginep di sana. tapi kog ndak perna ngelihat cewek ABG asli tengger ya. apa ada kaitanya dengan budaya dan kepercayaan?
Yang saya ketahui dari totokoh-tokoh masayarakat di sana iya, mereka selalu menjunjung tinggi apa yang masih dijalankan oleh orang tua dan warga masyarakat di sana.
Salam wisata
Salam kenal kembali
Sukses selalu
Salam wisata
saya penasaran. sebagai wong Jawa saya termasuk awam dengan daerah2 yang eksotik di sekitar tempat kelahiran saya. semoga punya kesempatan jalan2 ke sana.
Yuk ke Bromo Sob, rugi loh kalau tidak bisa mengenal Bromo dari sisi lebih dekat. krena Bromo itu unik dan klasik penduduknya.
Salam wisata
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed