MELIHAT INDONESIA HEBAT MELALUI MUSEUM

Jalan-jalan ke Museum Nasional Indonesia kita akan melihat suatu pemandangan yang unik dan klasik, di mana dalam area museum ini kita bisa melihat koleksi berbagai macam benda bersejarah yang menyediakan banyak informasi dari setiap daerah kawasan Indonesia.

Museum Nasional Indonesia yang berlokasi di pusat Ibu Kota Jakarta, yang letaknya di Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat ini mudah di jangkau bagi kita yang akan hadir di lokasi ini. Dan melalui museum ini pula kita bisa mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan beragama warisan sejarah dan budaya Indonesia dari seluruh pelosok negeri.

Dengan menggunakan transportasi umum Trans Jakarta koridor 1 dari arah Semanggi saya pun bisa sampai di lokasi Museum Nasional Indonesia. Halte bisnya pun tidak terlalu jauh dari lokasi museum, kita hanya tinggal menyeberang melalui zebra cross yang telah di sediakan dekat halte bis sebagai sarana penyeberangan jalan bagi para pengguna jalan umum.

Sosok bangunan indah berwarna putih bergaya klasisme kuno dengan 6 pilar besar yang berada di depan sebagai penyanggah atap teras, dan 4 pilar besar sebagai tiang penyanggah bangunan utama bila di lihat dari halaman museum. Namun, sebenarnya bangunan ini memiliki pilar-pilar yang besar sebagai tiang peyanggah di dalam area gedung dan halaman tengah gedung museum yang kokoh berdiri,  Di  halaman depan gedung ini terdapat sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu sebagai cindera mata atau hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum ini pada tahun 1871.

Memasuki area Museum Nasional Indonesia dengan menaiki tiga anak tangga yang terbuat dari keramik di sebalah kanan kita, maka kita akan menemukan tempat penjualan tiket masuk museum yang berada di sebelah kanan dari posisi kita menghadap ke dalam ruangan. Di samping tempat penjualan tiket masuk museum ada sebuah tempat untuk penitipan barang dan tas. Jadi untuk masuk dalam area Museum Nasional Indonesia ini kita tidak boleh membawa tas yang besar, hal ini di hawatirkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi pada saat kita menikmati koleksi di dalam area museum, seperti.

Lanjut............
Dari lokasi tempat pembelian tiket, penelusuran saya bersama anak saya dan salah seorang pemandu wisata Museum Nasional Indonesia, kami pun menghampiri sebuah ruangan artefak di mana di dalam ruangan tersebut terdapat beragam koleksi artefak dari jaman budaya Hindu - Buddha. Di lokasi ini kita bisa menemukan keunikan dari masing-masing artefak yang memiliki nilai sejarah dan filosofi yang dapat di jabarkan satu persatu dari masing-masing koleksi yang ada di ruangan ini.

Yang menarik di dalam Museum Nasional Indonesia saya menemukan beberapa artefak berupa prasasti yang menjelaskan tentang perjalanan sejarah salah satu kerajaan yang pernah ada di Indonesia. Prasasti-prasasti ini merupakan salah satu bukti otentik catatan sejarah yang bernilai tinggi, di mana di dalamnya terdapat penjelasan dari sebuah peristiwa yang pernah terjadi pada masa tersebut. Beberapa prasasti yang bisa kita temukan di museum ini adalah :

Prasasti Hantang, menurut informasi yang saya dapatkan dari pemandu wisata Museum Nasional Indonesia,  prasasti ini merupakan penghargaan dari pemberian Raja Jayabaya kepada penduduk Desa Ngantang yang setia kepada Kerajaan Kediri pada saat Raja Jayabaya berhasil mengalahkan Janggala pada masa itu. Hal ini terungkap dengan di temukannya semboyan Panjalu Jayati di dalam tulisan Prasasti Hantang. Prasasti ini di tulis dalam bahasa dan aksara Jawa Kuna, dan ditemukan di daerah Desa Ngantang, Malang, Jawa Timur.

Dengan di temukannya Prasasti Hantang yang bisa dilihat di dalam area Museum Nasional Indonesia, maka kita pun akan mengetahui secara jelas bentuk dan rupa dari sebuah prasasti yang bertuliskan dengan huruf Jawa Kuna di atas batu alam. Lebih dari itu kita juga mengetahui sebuah nilai sejarah yang terdapat di dalam prasasti yang terurai secara rapih.


Selanjutnya.........
Walau terlihat begitu banyak artefak yang menarik untuk di simak di area museum ini kita akan melihat sebuah pemandangan artefak yang berada di lokasi halaman tengah Museum Nasional Indonesia. Di tengah terdapat sebuah  arca sapi besar yang di yakini menjadi sebuah kendaraan Dewa Siwa Nandini.  Arca sspi besar yang di kawal oleh empat arca sapi kecil di kanan dan kiri, dengan susunan letak yang indah. Seperti photo yang terdapat di bawah ini.

Menelusuri halaman tengah Museum Nasional Indonesia kita pun akan di sajikan dengan beragam bentuk sajian artefak koleksi milik museum yang dapat kita nikmati, Namun, ada sebuah prasasti yang menarik perhatian yang saya dapatkan di lokasi teras belakang halaman museum yang menghadap ke ruang depan, di sana saya menemukan tiga buah parasasti Mulawarman. Seperti photo di bawah ini yang di ambil oleh anak saya pada saat di lokasi.

Ketiga prasasti tersebut di atas merupakan salah satu artefak yang membuat saya tertarik, di mana Raja Mulawarman merupakan salah saeorang tokoh Raja yang kita kenal berasal dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur, Indonesia.  Menurut informasi yang saya terima dari pemandu wisata, prasasti Mulawarman ini juga di kenal dengan sebutan "Yupa" atau prasasti tugu. Di dalam setiap yupa ini banyak sekali kisah yang tulis dengan huruf palawa dan berbahasa sansekerta. Karena saya bukan ahli sejarah, saya pun hanya mencatat informasi dari garis besar yang saya lihat dan saya tahu di lokasi museum saja. he,, he,, he,,,

Lanjut............
Di dalam sebuah gedung baru di dalam Museum Nasional Indonesia saya menemukan sebuah timbangan yang di pergunakan untuk membayar pajak hasil pada masa Kesultanan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Timbangan ini terbuat dari kayu besar, gambar photonya seperti di bawah ini.

Yang unik dari cerita kisah timbangan untuk membayar pajak bumi ini adalah, konon pada waktu itu Sultan Banjar duduk di salah satu sisi timbangan sebagai anak timbangannya, sedangkan di sisi yang lainnya di tempatkan hasil bumu yang akan di bayarkan. Sehingga berat hasil bumi harus seimbang dengan berat badan Sang Sultan. Lucu ya..... he,,, he,, he,,,

Singkat cerita perjalanan wisata di museum.........
Perjalanan wisata sejarah dan budaya di museium ini berakhir di lantai 3 (tiga) gedung baru museum. Dan setelah selesai menelusuri setiap koleksi yang di miliki Museum Nasional Indonesia, maka saya pun membuat catatan kecil dari apa yang saya dapatkan melalui perjalanan wisata kali ini, di mana sebuah halaman tengah museum ini saya mendapatkan kesimpulan bahwa........

Museum Nasional Indonesia merupakan salah satu sarana tempat wisata sejarah dan budaya sebagai bahan pelajaran dari setiap keunikan dan tradisi yang di miliki oleh bangsa Indonesia. Dengan adanya museum akan membuat kita dapat menikmati liburan sambil belajar dengan santai dan menyenangkan, dan jadikanlah liburan ke sebuah museum menjadi cara kita untuk mengenal sejarah dan budaya bangsa Indonesia kepada diri sendiri dan keluarga, agar rasa cinta kebangsaan kepada tanah air akan selalu ada dalam kehidupan

Dari sebuah cermin sejarah masa lalu di harapkan bahwa kia sebagai masyarakat Indonesia dapat memiliki bangsa yang besar, dan bisa lebih mawas diri untuk bersikap dan bertindak.

Karena, kita tidak akan mampu hidup  tanpa adanya masa lalu, dan sejarah bukanlah hal yang harus menjadi suatu yang harus di takuti dan membuat diri kita menjadi bosan. Namun, tinggal sikap diri kitalah haru dapat menyikapi dengan sikap yang benar dan positif tanpa harus melupakan sebuah sejarah.

Di dalam museum inilah kita akan menemukan bukti-bukti otentik proses perjalanan sejarah bangsa Indonesia dari masa lalu hingga terbentuklah masa sekarang yang tercatat dengan jelas, sehingga bukti-bukti otentik ini semua menjadi sebuah pondasi bagi masa depan menuju bangsa Indonesia  hebat.






Salam Wisata,