Melakukan perjalanan wisata ke suatu tempat, biasanya kita akan menemukan atau pun mendapatkan suatu hal yang unik. Seperti alat kesenian tradisional gamelan ini. Walau terlihat sama alat kesenian gamelan ini dengan alat kesenian gamelan dari daerah Indonesia lainnya, namun yang memiliki perbedaan di dalamnya adalah kisah perjalanan sejarah dari masing-masing daerah.
Seperti gamelan yang berasal dari Banjar Kalimantan Selatan ini. Ternyata gamelan ini memilik jenis atau pun kriteria senidri loh..... ada gamelan jantan (laki-laki) dan gamelan betina (perempuan). Walau terdapat sepasang, namun keberadaannya tidak satu tempat. Namun, dengan atu jenis gamelan ini kita bisa mengenal gamelan Banjar Kal-Sel ini dari informasi yang bisa kita dapatkan dari nara sumber museum.
Dimana perangkat gamelan yang terdapat di photo tersebut di atas merupakan peninggalan dari Kerajaan Banjar, Kalimnatan Selatan. Konon, informasi yang saya dapatkan gemlan ini di pesan dari daerah Surabaya, Jawa Timur. Dan gamelan ini dikneal dengan sebutan "Si Marigu Kecil" atau di kenal dengan nama "Gamelan Betina". Seperangkat gamelan ini bisa dilihat di Museum Nasional Indonesia.
Sedangkan untuk gamelang Jantannya atau yang disebut "Sri Marigu Besar" kini gamelan ini di simpan di Museum Propinsi Kalimantan Selatan sebagai "Lambung Mangkurat". Itulah sekelumit keterangan yang saya dapat dari pemandu wisata Museum Nasional Indonesia pada saat saya melakukan perjalanan wisata sejarah di salah satu tempat wisata di Jakarta.
Lanjut informasi yang saya terima..........
Berdasarkan naskah Tutur Candi yang menceritakan sejarah kerajaan Banjar khususnya dalam ceirta hikayat atau yang dikenal dengan sebutan cerita rakyat tercatat di dalamnya berupa tulisan seperti di bawah ini.
"Ayu Anaknda bermain-main, karena urang didalam negeri ini tiada biasa melihat wayang dan tuping, maka Panji itu pun menyuruhi temannya mamalu (memukul) gamelan maka sekalianbtaman-tamannya pun masing-masing dengan pekerjaannya ada yang menggusuk rebab dan memukul agung serta lain-lain, maka berbunyilah....."Lanjut......
Bila dilihat dari cerita tradisi masayrakat Banjar Kalimatan Selatan sendiri. Tradisi gamelan ini mulai dikenal sejak masa Kerajaan Negara Dipa, yaitu pada abad ke-14 M. Dimana ketika itu Pangeran Suryanata berkuasa. Kerajaan yang di Amuntasi ini merupakan kerajaan maritim dan pertanian di kawasan Kalimatan Selatan.
Konon, menurut cerita yang saya dapat Pangeran Suryanata memiliki nama asli Raden Putera ini merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit yang dinikahkan dengan seorang putri Banjar yang bernama Putri Junjung Buih. Dari kisah inilah terdapat sebuah anggapan bahwa Kerajaan Banjar merupakan Kerajaan Majapahit baru di wilayah Kalimantan Selatan.
Pada saat rakyat Kalimantan Selatan di anjurkan untuk meniru budaya Jawa, seperti gamelan, wayang, dan keris. Gamelan Banjar ini kemudian berkembang di kalangan keraton dan rakyatnya.
Lanjut.........
Setelah Kerajaan Negara Dipa runtuh, muncullh Kerajaan Negara Daha yang meneruskan tradisi gamelan ini pada tahun 1526. Dan pada saat Keraan Daha runtuh, ada beberapa orang tokoh pemuka adat yang telah mengerjakan atau melanjutkan kesenian gamelan ini, seperti : Data Taruma (pemain gamelan), Datu Taya (Masuknya wayang kulit ke daerah ini), dan Datu Putih (penri topeng).
Lanjut........
Pada masa Raja Syakni Pangeran Hidayatullah (1570-1595), para penabuh gamelan di Kerajaan Banjar di perintahkan untuk belajar menabuh gamelan di keraton Solo.
Dan selanjutnya gamelan ini dimainkan untuk mengiringi upacara di kerajaan, seperti saat mengantarkan perjalanan raja menuju pusehan atau yang disebut dengan nama ruang pertemuan; upacara pernikahan keluarga raja; dan mengiringi pegelaran wayang kulit dan wayang orang pada saat pesta kerajaan.
Namun, seiring dengan dihapusnya Kerajaan Banjar oleh pemerintah Belanda pada tahun 1864, maka kesenin di keraton mengalami kemunduran, dan kemudian gamelan ini lebih berkembang di kalangan rakyat rakyat biasa. Itulah sekelumit cerita dari kisah perjalanan gamelan Banjar kalimanatan Selatan ini. Bila teman-taman atau pun pembaca setia Ejawantah Wisata ingin mengetahui lebih jelas dan lengkap, bisa berkunjung ke Museum Nasional Indonesia di Jakarta Pusat.
Mengenal Gamelan Banjar Kal-Sel atau yang di kenal dengan kepanjangan dari Kalimantan Selantan ini, merupakan penglaman yang mengasyikan dari perjalanan wisata sejarah yang bisa kita lakukan di tempat wisata khususnya di Museum Nasional Indonesia. Di mana kita akan mendapatkan segala bentuk informasi menarik untuk menganl lebih jauh tentang sejarah dan nilai sebuah tradisi suatu daerah Indonesia yang kaya akan beragam keunikannya, di mana konsep sederhana ini akan membuat kita dan keluarga lebih mengenal Indonesia yang sebenarnya.
Salam wisata,
29 komentar
belum pernah saya lihat gamelan sepeti itu mas tapi baru tahu juga kalau di kalsel ada gamelan .
Semoga bermanfaat ya Mba, dan kalau mau melihat gamelan Banjar Kalimantan Selatan ini bisa ke Museum Nasional Indonesia Jakarta Mba :D
Salam wisata
Salam Takzim
Wah saya orang banjar belum pernah lihat gamelan banjarmasin secara lengkap, semoga nanti bisa disempatkan untuk melihat, oh ya kang sayembara sudah dimulai ya
Salam Takzim Batavusqu
Mantap banget gamelan nya gan
peninggalan sejarah yang harus benar-benar dijaga ya :)
jika di malaysia muzik gamelan ini selalu dimainkan di istana..
sama ya kayak di jawa :)
itu gamelan raksasa ya mas kok besar sekali. hehee
Yobert Parai, kalau menurut saya sih bukan peninggalan sejarah, tapi lebih kepada warisan budaya untuk dilestarikan keberadaannya agar tetap eksis dan menjadi ciri khas bangsa indonesia ;)
Bila ada kesempatan nanti bisa lihat ko Kang,
Sip Kang, nanti cari bahan dulu ya.... he,, he,, he,,,,
Salam wisata
Terimakasih Sob atas kunjungannya...:D
Salam wisata
Benar Sob, dari pada nanti di bawa dan di akui sama orang lain... :D
Salam wisata
saya kira gamelan hanya berasal dari jawa saja pak, ternyata ada juga yang dari banjar ya..
gamelan kuno seperti ini biasanya dikasih sesaji pada hari2 tertentu ya mas, seperti gamelan yg ada di kraton jogjakarta hadiningrat :D
Saya belum tau tentang gamelan banjar kal sel ini Mas Indra
Ternyata bagus dan mewah juga yah Mas? seperti gamelan
Jawa, jadi namabah pengetahuan saya nih. terima kasih Mas Indra :)
Gamelan Banjar ini ada di Mesium Jakart yah Mas Indra?
Wah keren kapan waktu pengen lihat deh, ckckc makasih deh Mas :)
saya kira juga begitu, mas. selama ini saya kira gamelan hanya ada di jawa saja......
Langsung di lihat saja ya mas :D
Salam
Kalau di Indonesia bukan hanya di Istana Ka, musik gamelan itu di mainkan, Namun, apa pun event alam musik gamelan ini begitu unik dan indah ya Ka, :D
Salam wisata
Benar ka, sebab bila di lihat dari sejarahnya saja seperti yang saya tuliskan di atas. :D
Salam wisata
Gamelan jaman dulu kali ya Kang... jadinya kelihatan besar. :D
Salam wisata
Belum Mba, setuju sekali. Semoga hal ini bisa terus di lesatrikan budaya yang unik ini ya Mba. :D
Salam wisata
Kang Irpan dan Kang Bud, gamelan ini memang di buat di Jawa, dan bila di lihat perjalanan sejarahnya saja juga dari tanah Jawa, karena di di tarus di Banjar maka jadilah di berubah nama menjadi Gamelan Banjar. :D
Salam wisata
Gamelan yang sudah di taruh di museum Nasional ini, saya tidak tahu persis Mba, mungkin bila di keraton Yogyakarta, karena masih melestarikan tradisi adat saja, maka di lakukanlah prosesi itu. :D
Salam wisata
Gamelan kan juga merupakan alat musik yang untuk di mainkan Kang, jadi ya nyambung saja ko, tenang saja tidak ada yang salah. :D
Salam wisata
Sama-sama Mas, saya juga bukan ahli gamelan ko, hanya pecinta saja, dan kita dituntut bisa ikut melestarikan tradisi dan budaya bangsa kita sendiri untuk bisa lebih di kenal beserta sejarah perjalanannya. :D
Salam wisata
mantap mas,, lanjutkan sharingnya ya
jangan lupa follow dan kunjangannya mas.
hampir tidak jauh beda ya mas gamelan nya dengan yang ada di jawa :)
mungkin cara main nya yang agak berbeda :)
kalau gamelan yang dipadang kayak gimana ya
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed