Para sejarawan menyebut tiga perang besar saudara di tanah Jawa, yaitu Perang Suksesi Jawa I (1704-1708), antara Amangkuran III melawan Pakubuwana I. Perang Sukesi Jawa II (1719-1723), antara Amangkurat IV melawan Pengeran Blitar dan Pengerah Purbaya. Dan Perang Sukesi Jawa III (1747-1757), antara Pakubuwana II yang di lanjutkan oleh Pakubuwana III melawan Hamengku Buwono I dan Mengkunegara I.
Perang Sukesi Jawa di Mataram ini merupakan kisah perjalanan catatan sejarah panjang dari anak turunan Keluarga Besar Sultan Agung. Di mana sisa-sisa situs bangunan sejarahnya masih dapat kita lihat dan saksikan di daerah bekas Kerajaan Kartasura yang di kenal dengan nama lain Kerajaan Mataram Lama yang berlokasi di Desa Krepyak, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Lanjut.............
Menelusuri jejak Perang Sukesi Jawa di kawasana Kearaton Surakarta bagi saya dapat menemukan sebuah cerita sejarah. Konon cerita perang Sukesi ini berasal dari sepeninggal Amangkurat II, di mana terjadi perebutan tahta antara Amangkurat III melawan Pangeran Puger yang bergelar Pakubuwana I. Di mana pada tahun 1705 Pakubuwana I berhasil mengusir Amangkurat III, dan merebut Kartasura. Perang antara Pakubuwana I yang didukung oleh VOC melawan Amangkurat III yang di dukung keluarga Untung Suropati di Jawa Timur. dan baru berakhir pad tahun 1708. Perisitiwa perang ini dikenal dengan nama Perang Suksesi Jawa I.
Sepeninggalan Pakubuwana I, terjadi lagi perebutan tanta Kartasura di antara putra, yaitu Amangkurat IV yang dibantu oleh VOC melawan Pengeran Blitar, Pangeran Purbaya, dan Pengeran Diponegoro di Madiun. Perang saudara ini berakhir pada tahun 1723. Peristiwa perang ini dikenal dengan nama Perang Sukesi Jawa II.
Menelusuri Jejak Perang Sukesi Jawa di kawasan daerah kerajaan Kartasura merupakan petualangan kisah perjalanan wisata sejarah yang bisa kita nikmati di daerah Desa Krepyak, Sukoharjo, Jawa Tengah. Kearifan penduduk lokal dengan nuansa alam pedesaan yang masih asri, dengan tata letak rumah penduduk suku adat jawa bergaya arsitektur campuran tradisi dan budaya Cina-Jawa, menjadikan perjalanan wisata ini menjadi lebih senang. Bahkan kita bisa mendapatkan nuansa yang berbeda di sini.
Salam wisata,
Sumber :
Arsip Perpustakaan Nasional Indonesia
Website blog ini berisikan informasi tempat wisata yang indah, kaya dengan panorama keindahan alam, flora, fauna, kuliner seni, dan budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Dengan sarana akses reservasi hotel atau penginapan, sewa mobil, dan tiket pesawat secara online. Info dunia traveling. yang kami kutip dari berbagai pengalaman pribadi dan beberapa sumber.
22 komentar
Baru tahu kalau yang namanya perang Sukesi adalah perang saudara :)
selamat siang mas .. Ijin nyimak aja nihh :-d
Menarik, belajar sejarah disini
orang jawa malah nggak paham sejarahnya...hehe
makasih bang
Ada adu domba juga kali ya jadi perang..
saya kira Suksesi itu nama orang pak :))
Saya kok baru tahu ya tentang Perang Sukesi. Makasih ya ;)
Semoga bermanfaat ya Mba, dan terimakasih atas kunjungannya.
Salam wisata
Silahkan mas, semoga bermanfaat ya :D
Salam wisata
Silahkan mas Adhi semoga bisa menjadi manfaat untuk banyak yang memmerlukan informasinya tentang perang suksesi Jawa ini. :D
Salam wisata
Sama-sama Kang, semoga bermanfaat. :D
Salam wisata
Adu dombanya bukan yang ada ekornya loh ya Kang, namun sistem aatu metode adu domba memang sudah di kenal sejak jaman penjajahan dari jaman perang kerajaan seperti perang suksesi Jawa ini kalau kita melihat dari keseluruhan ceritanya.
Salam wisata
Bukan Mas, namun hanya sebuah nama istilah seperti yang disebut di atas dalam artikel. he,, he,, he,, :D
Salam wisata
Sama-sama Mas, semoga dapat menambah informasi dan pengetahuan untuk kita ya Mas tentang perang Suksesi ini. :D
Salam wisata
banyak belajar sejarah kalau saya berkunjung ke sini :)
Semoga bisa membantu memberikan informasi tempat wisata sejarah juga ya Mba yang mengasyikan di kawasan daerah Sokoharjo, Jawa Tengah.
Salam
tulisan di bagian paragraf bawah ditulis Karatsura hehe...
pasti buru-buru nih nulisnya jadi ketuker dikit hurufnya yah mas Indra hehe...
Makasih mas sudah diingatkan atas koreksinya. Dan saya sudat mengeditnya dengan benar menjadi Kartasura. :D
Salam wisata
dahulu memang benar bahwa untuk berkuasa harus bisa menaklukkan kerajaan yang lain, sehingga mau tidak mau harus berperang. Ini yang kemudian berbeda dengan jaman sekarang karena ada hak asasi manusia dan juga ada PPB yang bertugas untuk perdamaian seluruh dunia :)
Ya ampun aku bacanya perang suksesi hahahaaa.... Menarik nih
Benar Mba, jadi kalau sekarang lebih enak berdamai saja ya . :D
Salam wisata
Loh ko bisa Mba ? memang seharus apa ? he,, he,, he,,,
Semoga artieklnya menambah manfaat dan iformasi ya Mba.
Salam wisata
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed