
Di kisahkah oleh sorang pemandu wisata di kawasan Isatana Maimun tentang cerita legenda Meriam Puntung ini dalam menjabarkan tulisan dalam sebuah prasasti. Konon pada jaman dulu di Kerajaan Timur Raya hiduplah seorang putri yang cantik jelita bernama Putri Hijau. Disebut demikian karena sang putri memiliki tubuh yang selalu memancarkan warna hijau, dan dia memiliki dua orang saudara laki-laki yang bernama Mambang Yasid dan Mambang Khayali.
Suatau ketika, ada seorang Raja Aceh yang jatuh hati dengan kecantikan sang putri dan berniat meminangnya. Namun, pinangan tersebut ditolak oleh kedua saudara laki-laki sang putri. Raja Aceh pun marah lalu menyerang Kerajaan Timur Raya. Raja Aceh berhasil melumpuhkan Mambang Yasid, namun tidak Mambang Khayati. Ketika tentara Aceh hendak masuk Istana untuk menculik Sang Putri Hijau, mendadak terjadi suatu keajaiban, Mambang Khayati tiba-tiba berubah menjadi sebuah meriam dan menembak kearah lawan dengan tanpa henti ke arah tentara Aceh.
Karena merim secara terus menerus menembaki ke arah lawan tanpa henti, meriam terpecah menjadi dua bagian. Konon, bagian depan meriam di temukan di daerah Surbakti di dataran tinggi Karo dekat Kabanjahe. Sementara untuk bagian belakang meriam terlempar ke Labuhan Deli, yang kemudian dipindahkan ke Isatana Maimun. Dan untuk masyarakat Medan sendiri menyebut meriam ini dengan sebuatan merian puntung.
Cerita legenda meriam Puntung ini bisa kita dapatkan bila kita mengunjungi tempat wisata sejarah dan budaya di Istana Maimun Kota Medan. Untuk mengetahui pesona dan keindahan Istana Maimun teman-teman dan pembaca setia Ejawantah Wisata dapat baca : Wisata Sejarah Dan Budaya Di Istana Maimun Medan.
Ada banyak kisah dalam sebuah bangunan unik dan bersejarah di area kawasan Isatana Maimun, dan salah satu yang dapat kita lihat dan kita dengar langusng dalah kisah meriam puntung, di tempat wisata inilah kita dapat Menelusuri Legenda Meriam Puntung Di Istana Meriam.[]
Salam wsiata,
12 komentar
Setiap daerah di nusantara memang memiliki tempat bersejarah di sertai kisah yang melegenda ya mas
dari cerita terbelahnya dan mental berjauhan gituh mah udah legenda dan unik banget ya meriam puntung teh....namanya benda jaman dulu pasti ada penunggunya kan
setuju...seperti halnya Ubi cilembu...kan juga ada legendanya...udah tau belom, m'ba?
Hampir hampir mirip dengan cerita di kerajaan Berau ya?
Henny Faridah
ceritanya sangat dramatis ya mas, menolak cinta akhirnya diserang yg akhirnya meriamnya bisa menembaki sendiri seperti pesawat drone tanpa awak itu ya mas hehehe
Sebagai kelahiran Medan, saya merasa malu tahu sejarah meriam puntung ini dari blog Kang Indra.
Dirimu memang keren euy, ngulasnya tuntas
Wah.... sepertinya begitu ya Kang ? he,, he,, he,,,
Salam wisata
Kalau meriam puntung tersebut dan dirawat dengan pengurus Isatana Maimun kali ya Kang.
Salam wisata
Benar Mba, ada beberapa kisa legenda yang ada di Indonesia memiliki kemiripan ya ?
Salam wisata
Ada sebuah pembelajaran di dalam kisah cerita legenda ini ya Mba ? he,, he,, he,,
Salam wisata
Wah bisa saja Mba Indahjuli ini Makasih atas kunjungannya Mba. he,, he,, he,,
Salam wisata
sudah lama nggak berkunjung disini, ternyata sudah custom domain ya blog nya, sukses selalu ya mas untuk blog ejawantah tour
Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed