JEJAK RITUAL RAJA HAYAM WURUK

http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html
Jejak Ritual Raja Hayam Wuruk - Mojokerto merupakan salah satu wilayah Jawa Timur yang memiliki kawasan obyek wisata yang sangat menarik di kunjungi. Di mana lokasi ini terdapat situs bersejarah bekas Ibu Kota Kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan besar yang pernah ada di indonesia.

Kehadiran saya di kawasan daerah ini, salah satunya ingin menelusuri jejak rutual Raja Hayam Wuruk yang terdapat di dalam catatan sejarah.

Untuk menelusuri jejak ritual Raja Hayam Wuruk ini di beberapa kawasan daerah yang memiliki situs bersejarah tetang cerita sejarah kejayaan Kerajaan Majapahit di tanah Jawa, yang kini lokasi tersebut di jadikan tempat wisata sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Sebuah pintu gerbang masuk di kawasan tempat wisata Trowulan Kerajaan Majapahit, kita dapat melalui pintu gerbang yang di berinama "Uringin Lawang"  dan "bajang ratu"  Dari silsilah raja Majapahit saya temukan di lokasi,   tercatat dalam sejarah sebagai raja terbesarnya adalah "Rajasanagara" atau yang dikenal dengan nama "Hayam Wuruk". Tercatat dengan jelas bahwa Hayam Wuruk berkuasa dari tahun 1350 M - 1389 M. Anda dapat melihat dalam foto di bawah.

Photo  :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Menurut Negara Kertagama yang di tulis Mpu Prapanca diketahui bahwa Raja Hayam Wuruk pernah melakukan perjalanan ritual ke daerah Lumajang dengan melalui beberapa tempat persinggahan. Di mana pada masa lalu Raja Hayam Wuruk singgah di beberapa tempat suci, yang hingga kini tempat tersebut masih ada dan bisa dinikmati oleh setiap orang, bahkan lokasi ini di jadikan tempat wisata sejarah dan budaya di kawasan daerah tersebut.

Lanjut...........
Tempat singgah atau yang dikunjungi dari perjalanan ritual Raja Hayam Wuruk diantaranya adalah Candi Pari, Situs Banyubiru, Situs Biting, dan Candi Jabung. Dari informasi yang saya dapatkan di pusat sejarah Majapahit Trowulan, sebelum ke Candi Pari Raja Hayam Wuruk di perkirakan singgah di kawasan daerah Raos Pacinan yang berada di Selatan Sungai Berantas, dan saat ini lokasi tersebut masuk dalam kawasan Kabupaten Pasuruan.

Memasuki lokasi Situs Raos Pacinan yang jaraknya +/- 1,5 km dari jalan utama, saya harus melewati jalan yang beralaskan tanah merah dengan pagar rumput kecil yang membatasi dinding jalan. Dan lokasinya pun berdekatan dengan kawasan Candi Pari. Kenadaraan sepeda motor yang saya gunakan untungnya masih tergolong umur muda. Ya,,,,,, inilah salah satu keuntungan memiliki kawan yang bisa mengantarkan saya sekaligus sebagai pemandu wisata lokal untuk menuju lokasi tersebut.

Photo  :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Sampai di lokasi Situs Raos Pacinan saya menemukan sebuah papan nama yang menandakan lokasi situs tersebut. Di lokasi Situs Raos Pacinan ini kita akan menemukan dua patung "dwarapala" atau yang di sebut dengan nama "Gupala" yang berarti penjaga candi. Patung ini terbuat dari batu. (Baca : Jejak Sejarah Majapahit Situs Raos Pacinan)

Tidak jauh dari lokasi Situs Raos Pacinan terdapat Candi Pari yang konon dulunya di pergunakan oleh Raja Hayam Wuruk untuk melakukan upacara ritual atau "srada". Lokasi kawaan candi ini berada di wilayah Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

Photo  :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Setelah dari Candi Pari Raja Hayam Wuruk melanjutkan perjalanan meuju situs Banyubiru di daerah Kabupaten Pasuruan. Sekarang kawasan ini menjadi tempat wisata kolam renang dan menjadi sumber air minum bagi kawasan masyarakat di sekitarnya.

Photo:
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Konon dalam catatan sejarah Situs Banyubiru merupakan daerah percandian, dan lokasi ini terdapat sebuah sumber mata air dan pernah di singgahi oleh Raja Hayam Wuruk. Salah satu bukti bahwa lokasi Situs Banyu Biru ini merupakan kawasan bekas percandian, dan di lokasi ini kita dapat menemukan banyak patung.

Lanjut..........
Dari Situs Banyubiru saya pun melajutkan perjalanan menuju Kota Lumajang. Di mana kawasan daerah Lumajang dikenal sebagai daerah penghasil buah pisang. Buah pisang di kawasan daerah Lumajang yang terkenal khususnya "pisang agung" di mana bentuk buahnya yang besar dan tahan lama bila di simpan.

Photo  :


Di daerah Lumajang inilah jejak ritual Raja Hayam Wuruk pernah tercatat dalam sejarah. Dan salah satunya adalah Situs Biting yang merupakan benteng benteng kerajaan Majapahit yang berfungsi sebagai benteng pertahanan. Situs benteng ini terletak di tepi sungai desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. ( Baca : Menelusuri Jejak Sejarah Situs Biting )

Lanjut.............
Dari kawasan daerah Lumajang, perjalanan pun saya lanjutkan menuju ke daerah Probolinggo untuk mengunjungi Situs Candi Jabung. Di mana di candi ini konon Raja Hayam Wuruk tercatat dalam sejarah melakukan upacara ritual "srada". Perjalanan menuju Candi Jabung ini saya melalui jalan desa, di mana kawasan ini terlihat begitu asri dan tenang. Menurut informasi yang saya dapatkan dari salah seorang kuncen setempat, bahwa Candi Jabung ini di yakini sebagai tempat leluhur Raja Hayam Wuruk.

Photo  :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Memasuki kawasan Candi Jabung telihat jelas sosok bangunan yang mejulang tinggi, dan bahan dasar bangunannya terbuat dari bata merah, namun sayangnya panel-panel yang terdapat di dinding candi terlihat sudah haus karena terkikis oleh garam laut. Konon menurut cerita, candi ini pernah di uruk oleh pasir laut yang di fungsikan sebagai penutup situs candi ini dari serangan masa penjajahan Jepang pada tahun 1942. Dan akibat timbunan dari pasir laut tersebut maka situs Candi Jabung terlihat banyak yang haus.
Photo  :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/jejak-ritual-raja-hayam-wuruk.html

Akibat dari pengikisan dinding Candi Jabung sulit sekali untuk dikenali jalan cerita menghiasi candi yang terdapat di dinding candi. Di lokasi ini saya mendapatkan cerita menarik dari seorang juru kuncen yang bernama bapak Abdul Rahman, konon dulunya Candi Jabung ini bernama Candi Kalayu, yang dikenal sebagai tempat pemujaan atau tempat peristirahatan pada masa itu.

Menurut penuturan dari bapak Abdulah, Candi Kalayu berubah nama menjadi Candi Jabung, hal tersebut berhubungan dengan nama lokasi daerah sekitar Candi yang lokasi konon dulunya merupakan kawasan tanah berbentuk cembung ke dalam (tanah legok).itulah sekilah informasi yang saya dapatkan di lokasi. ( Baca : Di Balik Pesona Keindahan Candi Jabung )

Di situs Candi Jabung ini,  berakhir juga jelajah wisata sejarah saya dalam menelusuri jejak ritual Raja Hayam Wuruk di kawasan daerah Jawa Timur. Banyak pembelajaran bagi saya dalam menelusuri jejak sejarah di setiap kawasan obyek wisata yang memiliki nilai sejarah yang sangat penting Di mana kisah cerita dari sebuah situs bersejarah merupakan rangkaian perjalanan seorang tokoh Raja Majapahit Hayam Wuruk, di mana di lokasi yang selalu di datangi, beliau selalu disambut dengan merriah dan pesta besar, dengan menampilkan pertunjungan kesenian dan hidangan yang melimpah ruah.

Konon menurut cerita sejarah, dari jejak ritual Raja Hayam Wuruk inilah tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh sisa-sisa kesenian dan seni boga yang berakar pada jaman Majapahit tersebut masih meninggalkan pengaruh pada seni tari dan makanan tradisonal di kawasan Lumajang, pasuruan, Probolinggo, Malang, Porong Surabaya dan sekitarnya. Semoga bermanfaat bagi kita dalam menambah wawasan dtentang sejarah dan budaya dari salah satu kisah dari bekas Kerajaan Maapahit.



Salam wisata,

Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma Sejati - Describe about us

Website blog ini berisikan informasi tempat wisata yang indah, kaya dengan panorama keindahan alam, flora, fauna, kuliner seni, dan budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Dengan sarana akses reservasi hotel atau penginapan, sewa mobil, dan tiket pesawat secara online. Info dunia traveling. yang kami kutip dari berbagai pengalaman pribadi dan beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

50 komentar

Infonya keren Kang, jadi tau jejak ritual hayam wuruk nih :)

Sama-sama Kang, semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya ya :D

Salam

saya pernah membaca kisah konon katanya Hayam Wuruk 'moksa' dan tidak diketahui keberadaan terakhirnya

agar tidak cepat mudah terkikis bagaimana langkah langkah yang harus diambil gan kan kalau sampai ceritanya hilang kan sangat di sayangkan

Ternyata raja2 yang melakukan perjalanan untuk upacara atau ritual banyak meninggalkan jejak ya mas tidak seperti sekarang yang ada malah pada demo

Dari informasi catataan sejarah dan yang saya terima selama blusukan, keberadaan makam tokoh Raja Hayam Wuruk sendiri memang belum jelas Sob, dan yang beredar beliau "moksa" tanpa jejak.

Salam wisata

Langkah penyelamatan Situs-situs candi bersejarah tersebut udah pernah di lakukan oleh pemerintah daerah dan pusat, semoga saja tempat situs serjarah dari Karajaaan Majapahit yang memiliki hubungan rentetan cerita dengan kerajaan-kerajaan yang lain di tanah Jawa ini dapat di optimalkan pelestariaannya sebagai salah satu aset dan daya tarik tempat wisata sejarah dan budaya bangsa Indonesia ya Kang

Salam wisata

hiks... aku wong mojokerto ora tahu mrene :((
mesakke....

Sebenarkan kegiatan raja atau pun pemimpin negara yang senang melukan blusukan untuk melihat secara langsung kehidupan masyarakatnya ke bawah sudah di lakukan pada masa raja-raja terdahulu. Dan iu merupakans alah satu upaya mereka untuk bisa langsung meresakan dan menyatu dengan rakyatnya.

Salam wisata

Sayang sekali ya Mba, seandainya saja lokasi seperti ini dapat di angkat dan di promosikan serta di lestarikan oleh warganya, saya rasa tempat ini akan menjadi tempat wisata yang sangat menarik dan ramai dikunjungi. Bahkan dapat meningkat ekonomi mikro bagi masyarakat daerah loh Mba. :D

Salam wisata

Infonya memuaskan mas .... lebih dari pengharapan :D

perjalanan wisatanya benar2 menakjubkan mas, sampai menelusuru jejak ritual prabu hayam wuruk :D ternyata raja jaman dulu sering melakukan perjalanan ritual kemana2 ya mas :) makasih penjelasannya, happy touring :)

Hayam Wuruk merupakan raja besar Majapahit. Tentu saja peninggalannya luar biasa. Koreksi dikit Pak Indra.. untuk duara pala kayanya penulisannya Dwarapala pak ... Maaf kalau saya yang salah ... Salam ... :D

hehe ane udah berpuluh tahun tinggal di jatim masih belum berkunjung kesana nih sob.. itu bagus memang tempatnya.. namanya kyk di jalan desa ane hayam wuruk hehhee

jadi tau tatanan sejarah dari tokoh terkenal ini mas

ternyata masih banyak ya peninggalan-peninggalan bersejarah.. sayangnya kurang di angkat.. kalo bagi saya orang palembang tau peninggalan kerajaan itu cuma borobudur ama prambanan saja.. :(

terima kasih ilmunya mas. sangat membantu

setiap raja pasti mempunyai ritual ya mas. Jadi perlu kiranya kita untuk mengetahui jejak ritual para raja terdahulu agar bis menambah khazanah ilmu pengetahuan kita tentang sejarah nusantara ini :)

wah... jadi pengin kesana nih, hehehe......

Oleh-oleh dari Jawa timur Mba :D

Salam wisata

Perjalanan wisata menuju tempat wisata seperti ini seru sekali Mba, dan kita dapat merasakan sensasi yang berbeda loh..... :D

Salam wisata

Terimakasih Mas, memang saya yang salah dalam penulisan di catatan kecil saya. Terimakasih sudah dikoreksi. Dan saya senang bila saya di koreksi. Agar sejarah dala penulisan tentang sejarah tidak ada yang kurang atau pun salah. Terimakasih masukannya. Dan sudah saya ralat dan benarkan mas.

Salam wisata

Tempanya sih tenang Sob, Terlihat biasa-biasa saja. namun, kalau bisa menyelami dan mencai sisi keunikan dari setiap masing-masing obyek wisata di lokasi tersebut, mungkin kita akan mendapatkan sesuatu pelajaran atau paling tidang bisa menikmati suasana yang lain. :D

Salam wisata

Perjalanannya ini termasuk perjalanan ritual juga ya mas .. :)

sebuah warisan leluhur yang penuh makna, perjalanan ritual menapaki jejak suci hingga Lumajang, Raos Pacitan hingga ke Probolinggo...adalah perjalanan yang didedikasikan untuk Sang Maha Pencipta semata tentunya, beda dengan zaman kini, di mana perjalanan ke tempat suci kebanyakan dilakukan oleh pejabat pemerintahan, hanyalah berdasarkan sifat ria dan ingin pamer semata...apalagi dananya berasal dari hasil korup....... keep happy blogging always...salam dari Makassar :-)

Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Indra....

Jejak sejarah masa lalu pastinya menimbulkan kesan yang membawa keinginan untuk mengetahui sebab dan akibat dari kemajuan dan keruntuhan yang dilaluinya. Jejak Raja Hayam Wuruk telah banyak meninggalkan kesan hingga mampu dilihat sehingga kini. Makanya, kita harus mengambil pengajaran dari kisah silam untuk menjadi lebih baik dalam zaman yang kita hidup di dalamnya.

Salam hormat dari Sarikei, Sarawak. :D
SITI FATIMAH AHMAD

kerjaan majapahit banya banget situs peninggalannya, mesti dilestarikan, makasih bang infonya

selamat malam sobat. wah tambah ilmu baru nih tentang sejarah kerajaan majapahit. Izin nyimak artikel nya yang bermanfaat ini. Izin belajar juga ya sobat

Semoga bermanfaat ya Kang, minimal bisa tahu lokasinya dan namanya. :D

Salam wisata

Benar Mas, mungkin masih banyak yang bingung untuk mengangkat obyek wisata seperti sejarah dan budaya Indonesia. Kalau yang berupa keindahan alam sih banyak Mas. Karena di perlukan observasi juga bila mengangkat dan memperkenalkan obyek wisata sejarah. Semoga main banyak yang bisa memperkenalkan obyek wisata yang unik di lokasi kawasan daerahnya masing-masing ya Sob.

Salam wisata

Benar Mba Eka, semoga lebih banyak generasi bangsa Indonesia yang mengetahui tentang sejarah bangsanya.

Salam wisata

Silahkan Kang, langsung ke TKP saja. :D

Salam wisata

Perjalannya rajanya iya Sob, tapi bukan perjalanan saya yang menuju ke lokasi. hanya blusukan saja untuk membuat artikel tentang Raja Hayam Wuruk saja. :D

Salam wisata

Semoga dari kisah perjalanan ritual Raja Hayam Wuruk ini, dapat diambil hikmah pemebelajarannya ya Kang untuk kita semua.

Salam wsata

Walaikumsalam Wr Wb.

Benar sekali bunda, Dibalik setiap perjalanan dari sejarah bila kita melihat dari sebuah kacamata positif kita akan mendapatkan hal yang positif jug ya bunda. Semog kita dapat mengambil pembelajarajaran dari cerita sejarah tersebut.

Salam wisata

Sama-sama Kang, semoga situs sejarah ini dapat dikenal dengan baik para genarasi yang muda untuk dapat mengenal bangsa dan negaranya tanpa menghilangkan kebesaran dari bangsanya juga ya....

Salam wisata

Silahkan Kang, semoga bermanfaat.

Salam wisata

lebih lengkap info disini drpd dibuku2 sejarah *smile
makasih infox pak!

kalau saya cuma tau jalan hayam wuruk dijakarta pak :)

luar biasa sekali ya mas raja hayam wuruk ini. Jejak ritual nya sangat mantap. Pasti hebat banget ya raja tersebut :)

Kerajaan yang amat besar di Indonesia, berarti dulu nya kota mojokerto sangat ramai akan nilai budaya dong

kirain abis ikutan ritual ala hayam wuruk, pak
kalo bisa bikin ganteng, aku mau ikutan tadinya :D

Bisa saja Kang, :D
Semoga bermanfaat ya Sob....

Salam wisata

Jalan Hayam Wuruk Jakarta malah memberikan inspirasi saya untuk mengangkat situs jejak sejarah ini Mba :D

Salam wisata

Namanya juga Raja Mba, kalau tidak hebat dia tidak bisa mempin rakyat dan kerjaannya menjadi besar. :D :D :D

Salam wisata

Kalau di lihat dari perjalanan sejarah Majapahit sepertinya seperti itu Mas. :D

Salam wisata

Sip lah,,,,, nanti bisa daftar kalau ada biar ikut ganteng ya Kang :D

Salam wisata

kapan ya bisa wisata sejarah kayak gini...pingin aku.

Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus