TAMAN BURGEMEESTER BISSCHOPPLEIN DI PUSAT KOTA JAKARTA

Taman Burgemeester Bisschopplein adalah Taman Suropati yang berada di pusat kawasan Menteng, dan lokasinya berada di pertemuan tiga jalan utama, yaitu Menteng Boulevard (Jl. Teuku Umar), Orange Boulevard (Jl. Diponegoro) dan Nasau Boulevard (Jl. Imam bonjol).

Taman Burgemeester Bischopplein di ambil dari nama Walikota atau "Burgemeester", sebagai perhargaan bagi Mr. G. J Bisschop yang menduduki jabatan pertama sebagai "Burgemeester" atau walikota di Batavia pada tahun 1916.

Pada awal mulanya Taman Burgemeester Bischopplien berbentuk bukit, dan dalam proses pekerjaannya Taman Burgemeester Bischopplien ini dipangkas, dan tanahnya sebagian dibuang ke Jalan Besuki.

Sejarah Singkat..........
Informasi yang penulis dapatkan dari beberapa sumber pustaka. Mr. G. J Bisschop pernah menduduki jabatan penting selama beberapa tahun sebagai birokrat di Hollandsche Gemeenteadmnistratie, yaitu suatu kementrian Administrasi Belanda.

Dan kareir Mr. G.J Bisschop telah banyak memberikan masukan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan birokrasi dan perencanaan pemerintah kota Oleh sebab itu, dia kemudia ipilih dan dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Burgemeester di Batavia yang pada waktu itu sedang stagnan.

Mr. G.J Bisschop sempat menjabat sebagai Sekretaris Ahli di Departemen Keuangan, jadi lengkaplah sudah pengetahuannya sebagai pejabat tinggi di Batavia yang akan mengurus segala masalah yang berkaitan dengan perkembangan perkotaan.

Selama kepemimpinan Mr. G.J Bisschop (21 Agustus 1961 - 29 Juni 1920), dia telah banyak mempelopori pembangunan sarana pelayanan bagi masyarakat Kota Batavia. Dan pada masanya, dia telah menggerakan pembuatan instalasi air leideng dari Ciomas - Bogor ke Batavia (1918 - 1920). Dan membangun lebih dari sepuluh sumur bor dan pompa di berbagai wilayah di Batavia untuk menambah keperluan air bersih di Kota Batavia.

Mr. G.J. Bisschop juga mempelopori pemberantasan nyamuk Malaria (Malaria Bestrijding) dengan mengeringkan dan menmbun beberapa rawa dan empang milik penduduk sekitar Batavia, khususnya Batavia bagian Utara, seperti Tanjung Priok, Angke, Kemayoran, Jembatan Merah, Pademangan, dan Sunter (1919), yang terkenal pada waktu itu sebagai tempat sarang nyamuk malaria. Walaupun demikian pada tahun 1960 -an wilayah-wilayah tersebut masih dikenal sebagai sarang nyamuk malaria.

Sebagi orang yang pernah menjabat di Departemen Keuangan Belanda, maka dia sangat mengerti bagaiman menarik pajak dari masyarakat dan mengembalikan kemabalikannya kembali kepada masyarakat melalui berbagai penyediaan sarana dan pelayanan kebutuhan masyarkat.

Dengan kata lain, dengan kedatangannya, Kota Batavia menjadi lebih dinamik, manusia, dan berkembang. Dan karena hasil kerja yang sangat memausakan maka pemerintah Pusat beserta masyarakat Belanda di Batavia memberikan penghargaan kepadanya dengan mencantumkan nama taman yang bagus dan luas di wilayah Menteng itu dengan namanya.

Taman yang kini disebut dengan Taman Suropati sejak tahun 1920, dan mulai ditanami pohon dan kembang, sudah menggantikan lapangan bundar yang luas dalam Rencana Moojen. Dan Taman Suropati ini sekarang telah menjadi taman yang ridang ditumbuhi pohon-pohon besar yang dihiasi dengan patung -patung dari pematung seluruh negara ASEAN.

Dalam benak penulis, nama sebuah Taman Burgemeester Bisschopplein berubah menjadi nama Taman Suropati, bukan berarti bangsa Indonesia tidak menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Mr. G.J. Bisschop dengan hasilnya untuk masyarakat Batavia pada masanya.

Mungkin hal ini dilakukan pemerintah Indoensia untuk lebih memperkenalkan nama-nama dan tokoh masyarakat pada masa merebut perjuangan kemerdekaan Indonesia, dimana akan lebih banyak mengenal anak bangsa ini dengan para pahlawannya nasionalnya dengan mencantumkan nama Taman "Suropati" di taman ini sebagai pengganti nama Taman "Burgemeester Bisschopplein"

Nah, para sahabat traveller, ternyata Jakarta memiliki nilai keunikan tersendiri. Terutama bila kita mau lebih banyak mengenal tentang sejarah Kota Besar Jakarta, yang menjadi sebuah cerita yang tiada nilainya.

Disamping kita bisa menikmati keindahan kota dan taman yang berada di Taman Suropati ini, kita pun dapat menggali dan mencari tahu keunikan yang tersembunyi dari sebuah cerita sejarah. Karena suatu tempat akan selalu menajdi saksi sejarah dari bagian proses cerita yang sebenarnya. Seperti sejarah kota Jakarta yang dapat kita telusuri kawasan Kota Tua Jakarta.



Salam Wisata,
Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma Sejati - Describe about us

Website blog ini berisikan informasi tempat wisata yang indah, kaya dengan panorama keindahan alam, flora, fauna, kuliner seni, dan budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Dengan sarana akses reservasi hotel atau penginapan, sewa mobil, dan tiket pesawat secara online. Info dunia traveling. yang kami kutip dari berbagai pengalaman pribadi dan beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

10 komentar

wah sudah sejak 1920 , lama banget

kapan ya kesana pengen lihat patung patungnya

Kalau main ketaman ini pastinya bisa membuka jalan untuk lebih nikmat dalam membuat puisi mba.

Sukses selalu
Salam WIsata

Sangat luar biasa ibukota menyimpan begitu banyaknya peninggalan sejarah

Benar sekali kang, namun hal ini jarang sekali generasi muda kita khususnya para pelajar mengetahui nilai dari proses perjalanan yang memilki nilai sejarah.

Sukses selau
Salam Wisata

Saya setuju sekali Pak, sekecil apapun suatu tempat yang ada di sekitar kita, itu merupakan saksi sejarah dan ada keunikannya tersendiri jika kita mau menggalinya...

Terimakasih Kang.

Sukses selalu
Salam Wisata

kalau saya sich sebaiknya pemerintah mengembalikan nama asli taman itu..agar masyarakat bisa mengetahui tentang sejarah yang sebenarnya :-)

Bisa juga maksud dari pemerintah Indonesia dasarnya memberikan nama Taman itu dengan nama pahlawan nasional, karena pengorbanan besar dari para tokoh-tokoh nasional untuk negeri Indonesia lebih besar nilainya dari apa yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh tersebut Kang. he,,,,x9

Sukses selalu
Salam Wisata

Informasinya bagus sob buat nambah pengetahuan. terimakasih banyak sob bermanfaat sekali

oke langusng peking langsung menuju sonoohhhh mau liet jadi penasaran nihhh

Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus