MENGENAL SENI UKIR KAYU SUKU ASMAT

http://www.ejawantahtour.com/2014/02/mengenal-seni-ukir-kayu-suku-asmat.html
Mengenal Seni Ukir Kayu Suku Asmat. - Suku Asmat merupakan salah suku tertua yang ada di bagian Timur Indonesia, tepatnya berada di daerah Papua. Nama besar yang di sandang Suku Asmat ini di dunia Internasional membuat saya memiliki keinginan lebih jauh mengenal kehidupan dan kearifan dari salah satu suku yang berada di Papua ini.  Dengan mengunjungi Museum Nasional di kawasan Jakarta Pusat, saya pun mendapatkan informasi banyak tentang tentang Suku Asmat ini.

Masuk dalam area pameran lokasi daerah Suku Asmat di Museum Nasional Jakarta terlihat banyak sekali artefak bersejarah dari Suku Asmat ini di pamerkan. Sebuah perahu panjang yang terbuat dari ukiran kayu yang unik pun saya hampiri. Perahu tradisonal dari suku Asmat ini disebut dengan nama Kole-kole, dengan ukiran ular dengan ciri khas suku asmat di ujung bagian kepala perahunya. Dan perahu ini dipergunakan sebagai salah satu mata pencaharian penduduknya yang berada di daerah pesisir pantai.

Bila saya perhatikan di bagian atas perahu terdapat ukiran-ukiran yang sangat natural bentuknya. Dan perahu ini terbuat dari sebuah pohon yang di buang tengahnya, hingga di tengahnya berbentuk cekungan yang dapat menampung 3 (tiga) samai 5 (lima) orang orang. Itu pun tergantung dari ukuran perahunya. Perahu ini terbuat dari kayu pohon ketapang rawa, dan panjangnya kira-kira 12 meter. Yang unik dan mencuri perhatian saya adalah, dayung dari perahu ini menyerupai tombak dan ujungnya memiliki keunikan ukiran, dan bentuknya menyerupai lesung yang terbuat dari kayu pala hutan. Dari informasi yang saya dapatkan di lokasi untuk membuat dayungnya saja, diperlukan waktu  satu sampai dengan dua minggu. Sedangkan untuk perahunya sendiri jawaban pastinya saya tidak mendapatkan informasinya di lokasi.

Lanjut.................
Dari catatan yang saya dapatkan di kawasan Museum Nasional Indonesia, Suku Amsat terbagi menjadi dua kawasan, yaitu di daerah pesisir dan di daerah pedalaman. Dan kedua populasi suku ini saling berbeda satu dengan yang lainnya dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi Suku Asmat di kawasan daerah pesisir pun terbagi menjadi dua bagian, yaitu Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan Sungai Nin, dan yang satu lagi adalam suku Simai.

Menurut data yang saya baca sekarang ini Suku Asmat populasinya kira-kira ada 100 sampai dengan 1.000 orang yang hidup di satu kampung. dan di setiap kampungnya memiliki rumah Bujang. Di mana rumah bujang ini merupakan rumah adat yang sering di gunakan untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Dan rumah Bujang ini di huni oleh banyak keluarga, yaitu sekitar 2 (dua) - 3 (tiga) keluarga. Rumahnya memiliki kamar mandi dan dapur sendiri. Dan hingga sampai saat ini jumlah total Suku Asmat yang hidup di Indonesia tercatat 70.000 jiwa.

Photo Ukiran Yang Di Sakralkan :
http://www.ejawantahtour.com/2014/02/mengenal-seni-ukir-kayu-suku-asmat.html
Tidak jauh dari tempat saya berdiri telihat dengan jelas sebuah ukiran kayu dari Suku Asmat yang indah, hal ini memperkuat keterangan yang saya dapatkan di lokasi Museum Nasional Indonesia, bahwa orang-orang dari Suku Asmat memang pola hidupnya menyatu dengan alam. Dan mereka sangat menghormati serta menjaga alam sekitarnya.

Melalui patung ini saya mendapatkan keunikan dari keterangan di lokasi, bahwa pohon disekitar tempat mereka hidup, mereka gambarkan menjadi diri mereka. Seperti yang terlihat di patung ini, di mana buah menggambarkan kepala, batang pohon menggambarkan tangan, dan akar menggambarkan kaki. Sungguh cerdas sekali, dan hasil karyanya sangat indah untuk di nikmati.

Lanjut .................
Konon untuk ukiran patung kayu yang paling di sakralkan bagi masyarakat Suku Asmat adalah Patung Bis, namun pada jaman sekarang hasil ukiran tersebut bukan hanya untuk ke sakralan bagi mereka, namun lebih dari itu. Karena patung ini bernilai ekonomis sangat tinggi bagi para penduduk, maka hasil ukiran tersebut biasanya di perjual belikan, dan yang biasa memburu hasil dari patung ukiran ini adalah para wisatawan asing yang datang langsung ke daerah Suku Asmat untuk mengetahui secara langsung kehidupan mereka di sana.

Salah satu ukiran budaya dari Suku Asmat ini merupakan salah satu budaya Indonesia yang di kenal dunia Internasional dan sangat diminati oleh para wisatawan asing, apalagi tentang karakteristik ukiran dengan pola unik dan bersifat naturalis seperti ini. Saya pribadi merasa kagum akan seni ukiran budaya dari suku Asmat ini.

Lanjut............................
Konon menurut informasi yang saya dapatkan melalui pemandu wisata di sini, Masyarakat Suku Asmat dalam hal mengerjakan seni ukirannya itu sangat terkait dengan perjalanan ritual spiritual mereka. karena hal ini menyangkut penghormatan mereka kepada nenek moyang nya. dalam prosesnya pembutanan ukiran mereka tidak sekedar membuat pola dalam kayu, namun mereka mengalirkan sebuah energi spiritual yang mereka hasilkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Model dari ukiran yang dihasilkan dari suku asmat ini, adalah termasuk aliran naturalis. Karena yang menjadi model ukiran kebanyakan dari makhluk hidup seperti burung, ikan, pohon atau pun manusia yang diwujudkan dalam sebuah ukiran patung kayu mereka. Dan hal ini sudah menjadi tradisi, bagi mereka lebih menyatu dengan alam dan dapat mereka rasakan dan hayati secara langsung dalam hal mengadopsi dari pengalaman dan lingkungan hidup sehari-hari sebagai pola seni ukiran kayu yang mereka hasilkan.

Mengenal seni ukiran kayu Suku Asmat bagi saya pribadi sangatlah mengasyikan. Penuh aura karsa dan rasa yang mereka ciptakan dalam hasil seni sebuah karya yang indah dalam hasil yang natural. Banyak pembelajaran yang dapat saya petik disini, salah satunya adalah mereka bukan menaklukkan alam, namun dengan bersinerji dengan alam mereka dapat menciptkan suatu hasil karya yang indah. Dan hal ini sangat terbukti dengan hasil karya seni ukir kayu mereka yang di kenal hingga pelosok dunia Internasional yang memburunya.

Terdiam diri ini sejenak sambil merenungkan diri, seberapa besar kita memiliki keinginan untuk menaklukan alam ini ? Karena alam tidak akan pernah habis dan bisa ditaktuklan dengan kesombongan dan keserakahan, namun alam hanya mampu di senergikan dengan pikiran dan hati yang jernih dari setiap orang yang dapat menghasilkan sebuah karya yang akan dapat bermanfaat untuk dirinya, dan orang-orang di sekitarnya. Itulah benang merah yang saya dapatkan dari perjalanan saya mengenal lebih dekat dari hasil karya seni ukir kayu Suku Asmat ini.

Bila teman-teman dan pembaca setia Ejawantah Wisata tertarik untuk mengenal lebih dekat hasil karya seni ukir kayu dari Suku Asmat, anda dapat berkunjung langsung ke Papua, atau anda dapat mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah di anjungan Papua dan Museum Nasional Indonesia.





Salam wisata,
Facebook +Google Twitter Digg Technorati Reddit

Written by : Indra Kusuma Sejati - Describe about us

Website blog ini berisikan informasi tempat wisata yang indah, kaya dengan panorama keindahan alam, flora, fauna, kuliner seni, dan budaya Indonesia yang unik dan eksotis. Dengan sarana akses reservasi hotel atau penginapan, sewa mobil, dan tiket pesawat secara online. Info dunia traveling. yang kami kutip dari berbagai pengalaman pribadi dan beberapa sumber.

Join Me On: Facebook | Twitter | Google Plus :: Thank you for visiting ! ::

Artikel Terkait:

44 komentar

suku asmat ternyata kreatif sekali ya mas, sayangnya keberadaannya jauh sekali dari jawa ya, jadi sulit utk bisa berkunjung kesana :D

Ukiran suku Asmat memang dikagumi para wisatawan karena bagus dan unik
Terima kasih reportasenya
Salam hagat dari Surabaya

Saya juga sangat suka akan ukiran2 atau pahat2an tradisional..
selain karena bentuknya unik, saya sangat mengagumi kesabaran
serta ketelatenan si Pemahat, hingga menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi..
Trims

bagus bagus ya seni ukir kayu suku asmat, terimakasih infonya kang..

@ Mba Indri >>>> mending nanti kalau ada acara budaya nasional di sana aja, kan bisa lihat. Tapi gak tahu juga ya kalau lihat perahunya. :D

@ Sarofudin >>> kalau ke jauhan yang dekat saja Sob :D

Sama-sama Uda, semoga bermanfaat untuk kita semua ya. Agar buday bangsa Indonesia bisa dapat dimengerti oleh generasi bangsanya sendiri. Dan lebih di hargai oleh bangsa Indonesia dan masyarkatnya. :D

Salam wisata

Benar Pak Dhe Asmat memiliki seni ukiran kayu yang indah, dan sangat di gemari oleh para wisatawan asing.

Salam wisata

Benar mas, karena seni ukiran kayu tidak mudah, dan di perlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi dari para pembuatnya.

Salam wisata

Sama-sama Kang Bas.

Salam wisata

Suku ASMAT ini sudah amat mendunia ya. Hmmm. Apakah ada kesamaan ciri dengan Seni Ukir Suku Dayak di Kalimantan Barat?

Saya belum bisa menjawabnya Mas, karena pengetahuan saya belum sampai mengetahui dalam hal plus minus dari kedua seni ukir kayu tersebut. Namun, terlepasa dari kesmaan atau pun perbedaan. Seni ukir kayu kedanya merupakan keanekaragaman seni budaya bangsa Indonesia yang bernilai tinggi dan sangat di gemari oleh para pecinta seni dari kalangan omestik dan internasional. itulah kebanggan kita ya kang sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan seni budaya yang beragam dan bernilai seni tinggi.

Salam

Pengen lihat yang buat di asmat ... bukan yang di Jakarta :D

Filosofis sekali ukiran nya Pak Indra!

Senada dengan pertanyaan KAng Asep, kok ya saya seringnya mengalami bias jika ngomongin suku asmat karena yg munucl di imaji saya, kedua suku tersebut mirip gitu Pak..#efekkhayalan

Produk daerah yang patut di banggakan dan di lestarikan.

Itulah kreatifitas seni budaya bangsa Indonesia Sob. :D

Salam wisata

Kalau bisa lihat langusng di Papua dengan kehidupan Suku Asmatnya keren tuh Mba. :D

Salam wisata

Masing-masing ukiran seni budaya di setiap daerah pasti memiliki nilai sebuah filosofinya tersendiri Mba. Konon itulah yang menjadi penyampaian bahasa cara penyampaian mereka dulunya.

Salam wisata

salah satu peninggalan kebudayaan nenek moyang kita....

Bila di lihat sepintas mungkin ya Mba, tapi kalau dilihat dari lebih dekat, terlihat sekali perbedaannya. Namun, saya tidak paham 100 % lebih jauh. Hanya penikmat seni, bukan kritikus hasil seni budaya ukiran sih. :D
Jadi harap maklum ya..... :D :D :D

Salam wisata

yg dijakarta nggak perlu jauh2 bang, sdah bisa menikmati.
memang menarik seklai bergamam hasil seni budaya dari bergam suku di Indonesia

hasil seni suku asmat unik dan banyak dikenal ya pak

hal-hal yang semacam ini seharusnya tetap dilestarikan..

rumah bujang,saya kira rumah yang ditempati orang masih lajang...hehe
ternyata semacam aula gitu ya

Ukiran yang disakralkan...dengan melihatnya saja sudah berasa gimana gitu ya pak hehhe...keren ya pak, mudah2an suatu saat nanti saya bisa mengunjungi pameran sejenis ini untuk lebih mengenal lagi seni n budaya di setiap daerah

sebuah karya seni budaya yang sangat menarik ya mas dari suku asmat ini. Jadi pengen lihat juga saya seni ukir ini kalau pas jalan-jalan ke sana hehe :D

Hihihiii kirain jalan ke Papua beneran mas. Aku pernah ke Museum Nasional sekali waktu SMP dulu, sekarang sudah lupa. Kalau ke Jakarta tu sukanya ke obyek2 yg modern, lupa kalau ada tempat asik spt Musem Nasional. Mau kesana lagi ah

saya salut ini, mereka padahal cukup terisolir kehidupannya, tapi seni ukirnya mempunyai nilai artistik yang tinggi mas,,,

Benar Mas, siapa pun akan bangga dengan produk seni budaya ukiran kayu dari Suku Asmat ini, semoga dapat di lestarikan terus ya. :D

Salam wisata

Seni ukiran kayu dari Suku Asmat merupakan salah satu peninggalan dari nenek moyang suku Asmat itu sendiri ya Kang.

Salam wisata

Untuk menikmatiKarya seni ukiran kayu suku asmat di Jakarta memang ada beberapa tempat dan salah satunya adalah Museum Nasioal Indonesia.

Salam wisata

Seni ukiran kayu dari suku asmat memang sudah banyak di kenal ke seluruh pelosok belahan dunia ya Mba. Jadi tinggal kita memeliharanya dengan menghargai dan memberikan peluang bari mereka untuk bisa maju.

Salam wisata

Seni kerajian ukiran kayu suku Asmat memang harus kita dukung Kang untuk tetap terjaga dan di lestarikan bagi kelangsungannya. Terutama bagi masayrakat Suku Asmat itu sendiri.

Salam wisata

Benar Kang Reo, rumah bujang itu merupakan salah satu rumah adat dari suku Asmat yang di tempati oleh beberapa keluarga. :D

Salam wisata

Ukiran kayu yang di sakralkan oleh suku asamat ini timbul karena menurut sebuah tardisi mereka dalam proses pembuatannya mereka sambil mengerjakan ritual mas. Yang tujuannya sebenarnya hanya untuk bisa lebih fokus dalam menctiptakan rasa asa yang terdapat di dalam imajinasi mereka. Dan bagi mereka menghormati serta menyatukan diri dengan alam merupakan bagian hal yang selalu mereka terapkan sebagai hukum yang tdak boleh mereka langgar, seperti yang di ajarkan oleh nenek moyang mereka pada jaman dulu. Itu sih sepintas yang saya dapatkan informasinya mas. :D

Jadi kita hanya bisa menghargai dalam bertoleransi :D

Salam wisata

Menengenal lebih jauh akan sebuah nilai seni budaya suku asmat, akan mebauta kita lebih dapat mudah mendapatkan pembelajaran hal yang positif dari sebuah nilai seni budaya itu sendiri ko Mba :D


Salam wisata

Pengennya si ke Papua Mba, tapi belum ada yang ngajak mensponsori saya nih. :D :D :D
Jadi ke Museum Nasional Indonesia saja untuk mengobati rasa kangen dengan tanah Papua. :D :D :D

Salam wisata

Benar Mas, siapa pun salut dengan semangat suku asmat yang melahirkan seni karya ukiran kayu yang natural bernilai tinggi ini. :D


Salam wsata

Waduh.. Ukiran nya Tinggi banget ya mas...
Gimaana cara nya tuhh

warisan dari suku di bangsa indonesiah yang luhur dan kaya. Sarat makna yang mengandung nilai seni tinggi.
katanya di perjualbelikan ya pak ?

kreatif hasil ukiran kayunya.. tentu perlu tekun dan teliti ketika mengukir ukiran secantik itu..

Sebuah warisan budaya yang sangat berharga dan perlu dijaga serta dilestarikan!
Jangan sampai di klaim sama negara tetangga :)

Terima Kasih atas kunjungan dan komentar anda. Maaf, komentar yang mengandung iklan, spam dan link promosi atau link hidup akan di hapus.
=======================================================================
Thank you for your visit and your comment. Sorry, comments that contain advertising, spam and link promotion or live links will be removed

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus